Peristiwa

Paguyuban Wong Magetan Bersihkan Jalur Pendakian Gunung Lawu

Meski bergerak di bidang sosial, PWM juga ikut andil dalam penanganan masalah lingkungan.

Magetan (beritajatim.com) – Tak hanya pungut sampah, Paguyuban Wong Magetan juga melakukan penanaman pohon yang menghasilkan buah–buahan yang bisa dikonsumsi satwa liar yang ada di kawasan hutan gunung Lawu. Mulai dari jambu hingga pohon jambang.

Adalah Chandra Darusman yang melihat fenomena membuang sampah yang salah dari masyarakat. Begitupun dengan anggota komunitas Paguyuban Wong Magetan lainnya. Hingga akhirnya mereka naik dan membawa tiga karung ditambah dua kantong kresek besar sampah plastik mulai dari Pos utama sampai pos dua.

‘’Berawal dari gerakan bawa turun sampah, kami juga turut kepikiran untuk menanam pohon sekalian,’’ kata pria asli Bojonegoro itu.

Mereka pun juga turut prihatin dengan sampah yang dibuang di sembarang tempat tanpa memperhatikan akibatnya pada lingkungan secara jangka panjang. ‘’Pohon-pohon ini sengaja kami tanam sekarang, supaya seger abis aberkembang saat nanti musim hujan. Rencana setiap bulan akan kami agendakan,” ungkap pengusaha mebel yang tinggal di l Maospati tersebut.

Ketua Paguyuban Wong Magetan itu bahkan mengagendakan rutin pembersihan sampah di Jalan Tembus Cemoro Sewu Sarangan. Juga, beberapa sungai yang ada di Magetan. Pernah sampai sebulan mengevakuasi sekitar lima ton sampah dari berbagai daerah yang dibersihkan. ”Meski begitu tetap kami sadari, kalau tidak ada edukasi tetap perucma, dibersihkan tapi ada yang membuang sembarangan lagi,” katanya.

Edukasi pun juga dilakukan dengan memberikan larangan – larangan untuk membuang sampah sembarangan. Juga, mengajak warga sekitar untuk turut bersih – bersih sampah. Hal tersebut cukup berdampak di kawasan dekat tempat tinggalnya. Meski edukasi pun juga tidak mudah. ”Apalagi seluruh Magetan,” katanya.

Komunitas yang baru tiga tahun itu dulunya bergerak di bidang sosial. Namun, sudah banyak sekali cabang yang berada di luar negeri dan juga luar daerah. Seperti Hongkong, Taiwan, Jakarta, dan di Kalimantan. Total anggota aktifnya sekitar 200 orang. Pun, kalau yangs udah tergabung dalam grup di media sosial mencapai 18 ribu lebih.

”Kami tidak membatasi siapapun yang ingin bergabung untuk berbagi dan mulai melakukan gerakan nol sampah. atau gerakan tanam pohon” katanya. [fat/but]

Apa Reaksi Anda?

Komentar

beritajatim TV dan Foto

BPOM RI Segel Jamu Tradisional di Banyuwangi

Korban Pelecehan Harus Berani Lapor

Coba Yuk Spa Kurma di Surabaya

Ketika Melaut Tak Harus Mengantri Solar