Jakarta (beritajatim.com) – Dewan Pers mengecam kericuhan yang terjadi usai Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto diperiksa Kejaksaan Agung. Pemeriksaan itu terkait dugaan korupsi izin ekspor minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) dan turunannya, termasuk minyak goreng periode 2021-2022.
Kericuhan melibatkan pengawal Airlangga Hartarto dengan jurnalis yang menjalankan tugas peliputan.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua Dewan Pers Muhamad Agung Dharmajaya mengecam kericuhan yang terjadi. Apalagi jika terjadi pengancaman kepada jurnalis yang tengah melakukan pelipur.
“Jika demikian benar, tentunya sangat menyayangkan dan mengecam keras perilaku oknum yang melakukan pengancaman ataupun penghalangan terhadap kerja wartawan yang sedang meliput,” ujar Agung kepada beritajatim.com, Selasa (25/7/2023).
BACA JUGA:
Dewan Pers Nyatakan Podcast Tempo Langgar 3 Pasal Kode Etik
Seperti diketahui, usai menjalani pemeriksaan, Airlangga enggan menjelaskan lebih rinci terkait pemeriksaan yang dijalaninya ketika ditanya wartawan.
Sempat terjadi kericuhan saat Airlangga menuju mobilnya, Land Cruiser berwarna Hitam dengan nomor polisi B 2585 SJI.
BACA JUGA:
Temui Dewan Pers, AMSI Tanyakan Kelanjutan Publisher Right
Saat Airlangga mendekati mobil, salah satu pengawal Ketua Umum Partai Golkar itu berteriak dengan nada ancaman menembak.
“Woy buka jalan, gue tembak! tembak lo,” ancam pengawal Airlangga. Pengawal Airlangga tersebut juga melontarkan kalimat-kalimat umpatan kepada jurnalis. [hen/beq]
Komentar