Lamongan (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten Lamongan melalui Dinas PU Sumber Daya Air membuat Kolam Retensi Drainase di wilayah Kota. Hal itu dilakukan sebagai upaya dalam mencegah terjadinya banjir di kawasan perkotaan.
Diketahui, kolam retensi itu dibangun di atas lahan seluas 1,5 hektar dan diperkirakan mampu menampung volume air hingga 25.000 m³ air guna menampung resapan air di wilayah kota.
Menurut Bupati Lamongan Yuhronur Efendi, hadirnya kolam retensi itu diharapkan mampu menjadi solusi dalam mengatasi genangan air hujan dan banjir dalam Kota Lamongan. Kini, pembangunan kolam itu masih dalam proses pengerukan.
Bupati Yuhronur juga menuturkan, pembangunan kolam retensi itu difungsikan untuk menampung air, khususnya di wilayah yang masuk di kanal pembuang Sidokumpul, mulai dari jalan Sumargo di kelurahan Tlogoanyar ke Utara jalan nasional di Kelurahan Sidokumpul.

Secara teknis, ungkap Yuhronur, banjir dari kota yang ditampung dalam kolam retensi tersebut akan dibuang ke Kali Otik, dimana pembuangan ke kali itu dilakukan dengan dua cara, yakni di pompa dan dikeluarkan lewat dua pintu di bibir jalan barat dan di sisi timur jalan.
“Untuk itu nanti kita buatkan rumah pompa kapasitas 600 liter per detik. Jadi ketika terjadi hujan dengan intensitas tinggi, maka pembuangannya dengan cara dipompa,” terangnya.
Lebih lanjut, Yuhronur menambahkan bahwa pembangunan kolam retensi itu juga sebagai solusi genangan dalam kota. Kolam itu saat ini sedang dikebut pembangunannya sebelum memasuki musim penghujan.
BACA JUGA:
Banjir Lamongan Bikin Stok Ikan Budidaya Turun 75 Persen
Kendati demikian, sambung Yuhronur, pembangunan kolam tetap memperhatikan detail konstruksi agar bisa dimanfaatkan secara maksimal.
“Deadline awal Desember, karena menurut BMKG Bulan November ini sudah mulai hujan, jadi kita berupaya semaksimal mungkin,” pungkasnya. [riq/but]
Komentar