Kediri (beritajatim.com) – Seorang pesepeda bernama Ach. Syaifulloh (46) ASN, warga Desa Paron Kecamatan Ngasem Kabupaten Kediri ditemukan meninggal dunia di pintu perlintasan rel kereta api Desa Rembang Kecamatan Ngadiluwih Kabupaten Kediri.
Diduga korban meninggal dunia karena serangan jantung. Kasi Humas Polsek Ngadiluwih Aiptu Anwar Sanusi mengatakan, awalnya korban bersama Yuwono Anton Widodo (42) dan 14 orang pesepeda berkumpul di Gor Joyoboyo Kota Kediri untuk bersepeda ke bukit Doraemon Kecamatan Mojo Kabupaten Kediri.
“Korban setelah bersepeda di Bukit Doraemon Kecamatan Mojo kemudian melanjutkan bersepeda lagi bersama temannya yakni Yuwono Anton Widodo untuk pulang. Namum korban dan temannya itu memilih jalur Ngadiluwih,”ucap Aiptu Anwar.
Sesampainya di Taman Ngadiluwih korban istirahat sebentar. Alasannya karena mengeluh sesak nafas. Sementara, saksi menawarkan kepada korban agar pulang untuk menumpang ojek online. Namun tawaran saksi ditolak oleh korban.
“Saksi menyarankan korban agar pulang menumpang ojek online. Tapi korban menolak dan memilih pulang bersepeda,”tutur Aiptu Anwar.

Korban dan saksi setelah istirahat kemudian melanjutkan perjalanan lagi. Sesampainya di pintu perlintasan Rel KA Rembang korban terjatuh dari sepeda. Spontan saksi menolong korban dan meminta bantuan penjaga pintu perlintasan rel kereta api. Korban tak sadarkan diri.
“Korban saat diperiksa oleh saksi ternyata sudah meninggal dunia,”jelas Aiptu Anwar.
Petugas Polsek Ngadiluwih dan dokter Puskesmas setempat tiba di lokasi kejadian langsung memeriksa kondisi korban. Tidak ditemukan adanya tanda-tanda bekas akibat penganiayaan ditubuh korban.
“Dari keterangan keluarga korban, korban mempunyai riwayat penyakit jantung. Diduga korban meninggal dunia karena sakitnya kambuh,”tandasnya. [nm/ted].
Komentar