Ponorogo (beritajatim.com) – Sekitar 3.000 santri Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) tetap bermukim di dalam pondok selama bulan ramadhan ini di Desa Gontor Kecamatan Mlarak Kabupaten Ponorogo. Sebab, ada sebagian santri di pondok tersebut yang libur dengan pulang ke rumah masing-masing.
Santri yang tetap bermukim di pondok, adalah kelas 5 dan 6. Berbagai kegiatan dilakukan ribuan santri saat mengisi liburan di pondok. Hal itu dilakukan tentu untuk melatih kemandirian dan mengasah keterampilan oleh para santri.
Wartawan beritajatim.com berkesempatan untuk mengunjungi Pondok Modern Darussalam Gontor untuk melihat aktivitas para santri menjelang buka puasa. Pengamatan wartawan beritajatim.com, para santri melakukan kegiatan olahraga. Seperti bermain sepakbola dan bola basket. Selain itu, ada juga santri yang membuat hiasan kaligrafi ayat-ayat Al Qur’an yang akan dipasang di dinding aula Pondok Modern Darussalam Gontor.
“Saat ini kelas 1 hingga kelas 4 pulang untuk liburan. Sementara untuk siswa kelas 5 dan 6 dari berbagai cabang dipindahkan ke Pondok Gontor Pusat,” ungkap Ustaz Ahmad Suharto, salah satu staf pembimbing di Pondok Modern Darussalam Gontor, ditulis Jumat (31/03/2023).
Untuk mengisi bulan Ramadhan, ribuan santri melakukan berbagai kegiatan. Dengan begitu, santri dididik untuk mengerjakan apapun, melakukan kemandirian sedari awal. Sehingga, apapun kegiatan di pondok dikerjakan oleh santri sendiri.
“Ya mulai memasak dan menyiapkan makanan untuk berbuka puasa dan sahur. Selain itu juga melakukan membersihkan pondok dan apa yang sedang menjadi kebutuhan pondok. Seperti mengganti kaligrafi yang ada di Aula utama. Sebab, kaligrafi itu sudah waktunya untuk diganti,” katanya.
Ahmad Suharto menyebutkan bahwa setiap santri mempunyai talenta sendiri. Sudah menjadi tugas guru atau ustaz untuk mengarahkan dan membimbing serta mengawasi para santri. Sehingga pada kegiatan mengganti kaligrafi ini, semua dikerjakan oleh santri. “Setiap santri memiliki talenta. Seperti saat ini membuat kaligrafi, dekorasi dan melakukan kegiatan seni dan olahraga bisa diasah di pondok,” ujar Ustaz Ahmad Suharto.
Sementara itu, Fikri Ar Royan salah satu santri mengungkapkan bahwa mengerjakan hiasan dinding kaligrafi ini merupakan kenang-kenang dari siswa kelas 6 untuk pondok. Sudah menjadi kebiasaan setiap tahun, santri kelas 6 memberikan kenang-kenangan sesuai kemampuan untuk pondok. “Kali ini kita melakukan penggantian kaligrafi di aula utama pondok,” katanya.
Menurut Fikri, dalam pembuatan hiasan kaligrafi, para santri mempunyai tugas masing-masing. Ada yang khusus bertugas menulis kaligrafi, kemudian ada juga santri yang membuat bingkai. Selain itu, juga ada yang bertugas untuk mencopot dan memasang kaligrafi yang berada di aula utama.”Kegiatan ini mengasah keterampilan santri. Selain itu juga melatih kerjasama dan tanggungjawab,” pungkasnya. (end/kun)
Komentar