Malang (beritajatim.com) – Peneliti senior pada Pusat Penelitian Kebijakan Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Brawijaya, Joko Budi Santoso, S.E., M.E, memandang Pemilu 2024 menggerakkan perekonomian daerah. Menurut perhitungan Budi, Pemilu 2024 berkontribusi sekitar 1,5-2 persen pada PDD.
“PDD bersumber dari money injection peserta pemilu, di antaranya belanja partai dan belanja caleg. Di samping itu, pemerintah pusat lewat APBN menggelontorkan Rp76,6 triliun untuk penyelenggaraan Pemilu 2024, dan angka ini ditambah oleh APBD rata-rata sekitar Rp80 miliar setiap kabupaten atau kota,” ujar Budi.
Menurutnya, pesta demokrasi menggerakkan perekonomian daerah lewat percetakan, merchandise, UMKM, dan logistik pemilu. Termasuk fresh money dan sembako yang diterima masyarakat sebagai bagian dari kampanye guna merebut suara pemilih akan mendorong daya beli masyarakat.
Baca Juga:
UB Malang Gandeng Microsoft Wujudkan Kampus Berbasis AI
“Caleg mesti selektif untuk menggelontorkan biaya kampanye dengan prioritas usulan masyarakat yang bersifat produktif. Seperti perbaikan infrastruktur jalan, bantuan alat produksi dan teknologi tepat untuk kelompok UMKM. Karena itu jadi bagian investasi yang berdampak jangka panjang bagi perekonomian,” tambahnya saat menjadi pemateri pada dialog ekonomi, Jumat (12/5/2023) lalu.
Menurut Budi, kampanye dengan pendekatan pada komunitas dan kelompok masyarakat jadi salah satu strategi yang efektif membangun citra politik dan menggaet suara pemilih. Sedangkan pemerintah daerah mendapat peningkatan PAD lewat pajak reklame dari banner, videotron, baliho, dan jenis APK lainnya.
Baca Juga:
Dosen HI UB Malang: Batal Host Piala Dunia U-20, Kredibilitas Indonesia di Mata Internasional Turun
“Semoga masyarakat makin dewasa dalam berpolitik dan cerdas memilih sehingga lahir pemimpin dan wakil rakyat yang amanah memperjuangkan dan mewujudkan kemajuan juga kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya.
Kegiatan yang berlangsung di Gazebo UB Corner itu mengusung tema ‘Membangun Citra Politik dalam Perspektif Ekonomi’. Tema tersebut untuk melihat situasi politik yang mulai menghangat jelang Pemilu 2024, ditandai dengan pendaftaran bakal calon legislatif. [dan/beq]
Komentar