Surabaya (beritajatim.com) – M Mudhafiq Sholiq, mahasiswa Teknik Informatika Untag Surabaya ini berhasil menciptakan sebuah portal zonasi kejahatan di wilayah Surabaya. Karya ini dibuat menyusul ramainya kasus pencurian motor di Surabaya.
“Dengan adanya kasus kejahatan ini diperlukan suatu alat inovasi digital yang dapat memberikan informasi kepada masyarakat umum tentang zonasi persebaran kejahatan di wilayah Surabaya,” ujarnya, Selasa (21/2/2023).
Dalam karyanya, Dhafiq mengembangkan portal pola tingkat kejahatan Kota Surabaya memakai metode K-Means Clustering pada sistem visualisasi geospasial. Sehingga, akan digambarkan lokasi-lokasi mana yang rawan kejahatan.
“Sedangkan jumlah kasus kejadian, menggunakan metode Algoritma K-Means Clustering. Pada fitur ini, warga Surabaya akan mendapatkan informasi data kejahatan dan mengetahui tingkat kerawanan,” jelasnya.
Karya hasil penelitian ini pun berhasil mengantarkan Dhafiq menjadi calon wisudawan pada Sabtu, 25 Februari 2023 mendatang. Mahasiswa asal Lamongan ini mengaku beruntung dan bangga, karena mampu menyelesaikan kuliahnya hanya dengan 3,5 tahun saja.
Diketahui, Dhafiq juga diterima masuk Untag Surabaya lewat jalur prestasi bidang cipta karya teknologi informasi dan komunikasi tingkat Provinsi Jatim. “Saya berhasil mendapat beasiswa pada tahun 2019. Ini yang menjadi semangat saya untuk kuliah,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Prodi Sistem Teknologi dan Informasi Untag Surabaya, Supangat MKom menyebut jika website buatan Dhafiq sudah melewati peneliti hingga tugas akhir, dan sudah bisa diimplementasikan.
“Untuk pelapor juga mudah, karena bisa diakses lewat mobile juga, lewat media apapun bisa diakses. Karena ini riset pertama jadi hanya kebutuhan data saja yang kami tekankan,” jelasnya.
Ke depan, lanjut Supangat, penelitian ini bisa lebih dikembangkan lagi oleh mahasiswa lain dengan dilengkapi aplikasi yang lebih sempurna. “Arahnya ke tracking pelapor untuk mengantisipasi apabila ada laporan iseng atau bohong. Jadi ada aspek AI yang bisa dikembangkan lagi nantinya,” tandasnya.
Catatan beritajatim.com, kasus pencurian motor menjadi laporan utama di Satreskrim Polrestabes Surabaya. Berdasarkan data crime index Polrestabes Surabaya beserta jajarannya, angka kriminalitas di Surabaya pada 2021 ada sebanyak 4082 kasus. Sementara pada 2022, ada sebanyak 4453 kasus.
Adapun kasus pencurian motor ada 473 laporan pada 2022 dan 644 laporan pada 2023. Angka laporan curanmor lantas disusul oleh pencurian dengan pemberatan (curat) dengan 285 laporan, dan pencurian dengan kekerasan 125 laporan selama tahun 2022.
“CCTV bisa membantu kami untuk mengidentifikasi pelaku kejahatan di Surabaya. Namun, ada beberapa kasus yang kami bisa ungkap walau rekaman CCTVnya minim. Jadi CCTV hanya bersifat membantu,” ungkap Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Mirzal Maulana, Senin (2/1/2023). [ipl/kun]
Komentar