Surabaya (beritajatim.com) – Mahasiswi Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya punya cara unik untuk menyuarakan permasalahan sampah makanan di Indonesia. Yakni dengan menciptakan motion comic.
Dia adalah Zahriah Salma Nuha. Lewat komik yang ia buat, mahasiswi Desain Komunikasi Visual (DKV) ITS Surabaya tersebut ingin meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya sampah makanan, khususnya kepada anak-anak.
Ia membeberkan bahwa lewat studi yang dilakukannya, salah satu pelaku yang menyumbang persentase jumlah sampah makanan di Indonesia adalah anak-anak. Kebanyakan, sampah makanan yang dihasilkan berupa nasi yang tidak habis.
BACA JUGA:
ITS Surabaya Ciptakan Ground Support Equipment Ramah Lingkungan
Zahirah sendiri membuat motion comic berjudul Tapak Sena. Karya ini sekaligus menjadi tugas akhirnya dalam menyelesaikan studi sarjana. Kata dia, komik tersebut sengaja dirancang untuk menanamkan kesadaran anak-anak agar lebih menghargai makanan serta menjaga lingkungan.
Ia mengungkapkan, sejumlah plot yang dimasukkan dalam komik tersebut menyesuaikan kebiasaan-kebiasaan anak umur 9-12 tahun. Sebab, ia memang sengaja menyasar anak-anak di usia tersebut.
“Teknologi metaverse yang menjadi penghubung cerita digunakan karena anak-anak rentang umur ini yang sudah paham dengan teknologi terkini,” ujar Zahirah ditulis Selasa (7/3/2023).
Tak semudah yang dibayangkan, dalam menciptakan komik tersebut Zahirah juga mempertimbangkan aspek seni. Setidaknya dia menghabiskan waktu selama tiga bulan dalam proses pembuatan komik.
BACA JUGA:
Eri Cahyadi Dilantik sebagai Ketua Umum IKA ITS Jatim 2023-2027
Zahirah menyebut, gaya penggambaran tokoh dan suasana menjadi pertimbangan utama yang dilakukan. “Penentuan gambar juga dikonsultasikan kepada tokoh yang telah lama berkecimpung di dunia komik dan animasi untuk menambah perspektif dalam pembuatannya,” ungkapnya.
Tak hanya itu, Zahirah juga memperhatikan aspek pembawaan cerita dalam karyanya. Karena itu, teknik dasar pembuatan story telling juga diterapkan untuk membangun intensi pembaca ketika menyaksikan komik ini. “Penulisan alur juga diperhatikan penuh agar anak-anak tidak merasa bosan ketika membacanya,” tandasnya.
Perlu diketahui, Indonesia menjadi peringkat kedua sebagai negara penghasil food waste atau sampah makanan di dunia. Sedangkan permasalahan sampah makanan ini, merupakan pembahasan yang tercantum pada UU Nomor 18 Tahun 2008 dan Sustainable Development Goals (SDGs). [ipl/suf]
Komentar