Surabaya (beritajatim.com) – Tim Mahasiswa UK Petra Surabaya menciptakan platform ridesharing bernama Nunut. Karya ini sebagai solusi untuk memecah kemacetan di area kampus, tepatnya di Jalan Siwalankerto, Wonocolo, Surabaya.
“Dengan ini, diharapkan jumlah kendaraan yang masuk ke jalan Siwalankerto dapat berkurang, sehingga kemacetan dan permasalahan parkir yang ada dapat tertanggulangi,” ujar Monica, CEO aplikasi Nunut, Selasa (16/5/2023).
Menurutnya, ridesharing memberikan solusi tarif lebih murah dibandingkan transportasi online lainnya. Tak hanya itu, mahasiswa yang memberi tumpangan juga berkesempatan mendapatkan pemasukan tambahan.
Jika merujuk pada namanya, dalam bahasa Indonesia, nunut berarti menumpang. Jadi, mahasiswa yang memiliki kendaraan pribadi bisa menawarkan tumpangan melalui aplikasi, dan mahasiswa lain yang memiliki tujuan sama dapat menumpang dengan harga yang telah ditentukan.
“Berangkat dari satu titik tujuan menuju kampus PCU (UK Petra, red), begitu juga sebaliknya,” jelas Monica.
Aplikasi Nunut kini sudah tersedia di Play Store. Adapun manfaat lain ketika menggunakan aplikasi ini, yakni bagi pengguna mobil bisa mendapatkan akses parkir khusus di gedung-gedung kampus Petra yang terdapat tulisan nunut.
Mahasiswa dan Dosen UK Petra Dorong Anak-Anak di Putat Jaya Belajar Kreatif
Sementara itu, tim Nunut akan mengambil komisi sebesar 45% dari tiap transaksi yang dilakukan. Rincinya, 55% sisanya akan diberikan kepada masing-masing driver sesuai dengan jumlah tarif. Jadi, sistemnya nonprofit.
“Kami hanya ingin membantu memecahkan masalah sosial yang terjadi di sekitar kita,” rinci Bryan, anggota tim Nunut.
Atas karya tersebut, anggota inti tim Nunut mendapatkan beasiswa XP Young Leader Award dari kampus UK Petra. Masing-masing anggota memperoleh dana apreasiasi sejumlah Rp10 juta, untuk membantu kebutuhan akademik.
Adapun tim mahasiswa tersebut antara lain Monica Subijanto, Grace Natasha, Bryan Elmer Cahyadi, Felice Sukintjo, dan Petra Thefani. Dalam prosesnya, mereka dibantu tim IT dari mahasiswa Teknik Informatika UK Petra 2019. [ipl/but]
Komentar