Bangkalan (beritajatim.com) – Sebanyak 39 balita di Kabupaten Bangkalan diduga terpapar penyakit campak. Hal ini membuat Dinas Kesehatan, segera mengirimkan sampel sejumlah balita ke Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Provinsi Jawa Timur.
Kepala Dinas Kesehatan Bangkalan, Sudiyo mengatakan, dari 39 balita yang diduga suspek campak hanya terdapat 13 balita yang mengirimkan spesimen. “Untuk spesimen yang dikirimkan hanya 13, sebab hanya itu yang bersedia diambil sampelnya,” jelasnya, Rabu (8/3/2023).
Ia mengatakan, pendeteksian penyakit tersebut diketahui dari pelacakan atau tracking di sejumlah puskesmas di Bangkalan. Dari pelacakan itu, diperoleh hasil dari lima kecamatan yakni Kecamatan Sepuluh, Tanjung Bumi, Tanah Merah, Arosbaya dan Kecamatan Galis. “Karena hasil tersebut kami juga terus aktif melakukan pelacakan ke rumah-rumah warga yang memiliki balita,” tambahnya.
Diduga, paparan virus pada penyakit campak itu ditimbulkan dari tidak lengkapnya imunisasi yang dilakukan pada setiap balita pada masa Pandemi Covid-19 sejak dua tahun lalu. “Untuk gejalanya, biasanya anak mengalami demam tinggi dalam waktu beberapa hari dan ada bintik merah di tubuhnya serta ada banyak ciri lainnya,” jelasnya.
Ia mengimbau agar masyarakat juga aktif memeriksakan anaknya jika mengalami demam ataupun sakit. Selain mencegah paparan campak, penanganan yang cepat dapat membantu anak lekas pulih.[sar/kun]
Komentar