Surabaya (beritajatim.com) – Salah makan, terutama pedas, bisa menjadi pemicu usus buntu. Sayangnya hal ini masih banyak masyarakat yang tidak mengetahui gejalanya.
Saat menderita radang usus buntu, penderita dapat merasa nyeri di perut kanan bagian bawah. Jika dibiarkan, infeksi dapat menjadi serius dan menyebabkan usus buntuh pecah, sehingga menimbukan keluhan rasa nyeri hebat hingga membahayakan nyawa penderitanya.
Spesialis bedah Siloam Hospitals Surabaya, dr. Alexander S Agung, Sp.B., FinaCS., FICS. mengatakan, peradangan pada Appendix Vermiformis (umbain cacing usus buntu) dan Mukosa Appendix yang meluas dapat menimbulkan gejala nyeri perut akut, terutama pada kuadran kanan bawah yaitu radang usus buntu dan infeksi bakteri.
“Dengan penyumbatan atau obstruksi oleh jaringan limfoid, cacing, hyoerplasia merupakan penyebab dengan faktor pencetus radang usus buntu,” ujar Alexander, Sabtu (14/08/2021).
Alexander menjelaskan, gejala pada radang usus buntu akut, diikuti rasa mual sampai muntah. Lalu panas tinggi di area perut.
“Dan pada penderita radang kronis, seperti mirip sakit maag, nyeri perut kanan bawah. Dapat dideteksi dengan timbul nyeri pada saat ditekan perut bawah sebelah kanan,” ungkap dr. Alexander yang kesehariannya bekerja di Siloam Hospital tersebut.
“Cara terbaik penyembuhan dengan operasi,” ungkap Alexander.
Alexander menjabarkan penatalaksanaan operasi usus buntu meliputi Opened Surgery (opened appendictomy)
Standard operasi, irisan terbuka, baru kemudian pengangkatan usus buntu, Laparoscopy Surgery, bedah minimal invasive dengan 2-4 sayatan ukuran sayatan 5-11 mm, dan SILS, Single Incision Laparoscopy Surgery.
Di akhir acara webinar tersebut Alexander Surya Agung menekankan, keluhan radang usus buntu atau Appendictis sebaiknya segera diselesaikan dengan menjalani operasi pengangkatan usus buntu (Appendictomy).
“Penyakit ini jika ditangani dengan obat, pijat atau pengobatan alternatif lain hanya akan menghilangkan rasa nyeri sesaat atau sekedar menunda. Waspadai kondisi yang akan semakin memburuk,” pungkas Alexander mengingatkan. [way/but]
Komentar