Magetan (beritajatim.com) – Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Magetan telah mengamankan empat unit truk yang diduga digunakan untuk melangsir solar. Namun, hingga kini belum ada tersangka yang bertambah. Lantaran, bahan bakar minyak (BBM) yang berada truk tersebut belum diambil sampelnya untuk uji laboratorium.
“Perkembangannya masih menunggu PT Pertamina datang ke Polres Magetan untuk mengambil sampel. Harus diambil sampel sebanyak 2 liter untuk dilakukan uji laboratorium. Sehingga, bisa dibuktikan apakah BBM yang diangkut benar solar subsidi,” kata Kasat Reskrim Polres Magetan AKP Rudy Hidajanto, Jumat (26/05/2023)
Jika dari hasil uji lab terbukti itu adalah solar bersubsidi, maka pelaku akan dikenai sanksi pidana. Pun, Rudy bercerita, usai Garnisun melakukan penggerebekan di salah satu gudang milik pelaku pelangsir dan penimbun solar pada 9 April 2023 lalu, pihaknya mengamankan sejumlah barang bukti.
Total 6 truk, 1 sepeda motor, 25 bul atau tandon berkaapsitas maksimal 1.000 liter. Total ada 4 tandon yang ada isinya. Namun, bervariasi mulai yabg berisi 25 persen, 50 persen, hingga 90 persen. “Tandon ini kami amankan sembari menunggu pengambilan sampel oleh Pertamina untuk diuji lab,” pungkas Rudy.
Warga Kabupaten Magetan resah truk yang diduga melangsir dan menimbun BBM subsidi jenis Solar. Truk itu bahkan berkeliling ke sejumlah SPBU untuk membeli pasokan Solar. Salah seorang warga Kecamatan Panekan, R (35), mengaku kerap melihat truk itu mengisi BBM di SPBU Srogo Panekan.
BACA JUGA:
R resah karena truk itu bisa mengisi tangki BBM sampai penuh (full tank). Padahal, ada yang dibatasi hanya sampai Rp300 ribu.
Bahkan, R sendiri yang hanya butuh 5 liter saja banyak ditanyai dan diminta sejumlah surat keterangan oleh petugas SPBU saat membeli Solar. Namun, truk yang diduga melangsir Solar itu dengan leluasa mengisi sampai penuh.
Dalam sekali isi bisa sampai 30 menit. Namun, rupanya tak hanya sekali mengisi tapi bisa sampai bolak-balik ke SPBU hingga beberapa kali dan tak ada teguran dari petugas. “Waktu Solar agak sulit beberapa bulan lalu, dia ini isi full tank, padahal yang lain nggak bisa. Ada sempat truk lain yang protes ke petugas SPBU, tapi petugas bilang kalau sopir truk yang diduga langsir BBM itu kenalan bos SPBU situ,” kata R pada beritajatim.com.
Dia sempat melihat sendiri hal tersebut namun tak berani protes. Meski begitu, dia tetap merasa resah. R pun sampai hapal modus operasi truk tersebut. Sopir sering bergonta ganti truk namun bisa dipastikan truk yang dibawa pasti yang memiliki bak belakang ditutup sampai batas atas sisi kanan kiri menggunakan terpal. “Ya jelas kami resah ya. Apalagi saat Solar sulit dulu dia bisa full tank, padahal yang lain dibatasi. Saya emosi sebenarnya tapi nggak berdaya,” kata R.
Hal yang sama juga dialami oleh O, warga Madiun yang bekerja di sebuah biro perjalanan wisata. Dia mengaku kesulitan saat busnya hendak mengisi Solar lantaran bus pariwisata dikenai pembatasan. “Karena truk itu juga mungkin, bus kami jadi kesulitan untuk dapatkan Solar. Karena hanya dibatasi pembelian Rp300 ribu, tapi stok di SPBU nggak bisa memenuhi segitu,” katanya.
Sebelumnya diberitakan, sebuah truk diduga melangsir Solar subsidi puluhan liter dan kerap mengisi di sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Magetan. Informasi dari sumber beritajatim.com, truk itu memiliki ciri bak yang ditutup sampai mentok atas.
Di dalam bak truk, ada beberapa jerigen jumbo untuk menampung solar yang dipompa dari tangki truk. Ada sebuah alat pompa yang digunakan untuk memindahkan solar yang masuk dalam tangki ke tandon jerigen jumbo tersebut.
Tak hanya satu jerigen jumbo, satu bak truk bisa memuat dua jerigen jumbo sekaligus. Jerigen jumbo itu tak terlihat karena ditutup terpal. Bak truk bagian belakang juga ditutup mentok sampai garis batas bak samping kanan kiri.
Truk itu diduga melangsir BBM solar di sembilan SPBU di Magetan, diantaranya SPBU Maospati depan Taman Ria Lanud Iswahjudi, SPBU Belotan Bendo, SPBU Maospati dekat Terminal Maospati, SPBU Patihan Karangrejo, SPBU Bulu Sukomoro, SPBU Baron dekat Secata, SPBU Kota Magetan, SPBU Srogo Panekan, dan SPBU Plaosan.
Beberapa video yang didapat oleh beritajatim.com, menunjukkan bak truk yangs udah dimodifikasi. Ada sekitar dua jerigen jumbo di bak truk yang tertutup terpal.
Pantauan sumber beritajatim.com, truk tersebut kerap mengisi BBM di sembilan SPBU tersebut. Tak hanya satu, tapi ada lima unit truk. Empat truk biasa yang sudah dimodifikasi baknya, dan satu unit truk box. Salah satunya memiliki plat nomor BE 8398 Q.
Waktu mereka mengisi Solar juga tak pasti, kadang pagi, siang, hingga sore hari. Kemudian, jerigen yang sudah terisi penuh dengan Solar dibawa ke suatu tempat penampungan Di Desa Kwangsen Kecamatan Jiwan Kabupaten Madiun, Jawa Timur, tepatnya di Selatan SPBU Kwangsen. Total ratusan liter solar yang sudah ditimbun itu diduga disetorkan ke wilayah Surabaya.
Menanggapi informasi tersebut, Kapolres Magetan AKBP Muhammad Ridwan mengaku bakal melidik laporan dugaan penimbunan BBM jenis solar tersebut. “Kami akan buktikan laporan ini, jika terbukti akan kami cari pidananya di mana. Yang jelas akan kami lidik,” kata Ridwan. [fiq/kun]
Komentar