Malang (beritajatim.com) – Polresta Malang Kota memeriksa setidaknya 6 saksi dalam insiden bentrokan antara Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) dengan warga pada Minggu (7/8/2022), dinihari kemarin. Dalam video yang beredar bentrok terjadi di Jalan Sudanco Supriadi, Kota Malang.
Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Bhudi Hermanto mengatakan, pemeriksaan sejumlah saksi tersebut untuk mencari tahu masalah awal penyebab insiden bentrokan ini. Dari insiden tersebut ada tiga korban luka-luka dari warga sekitar dan PSHT. Seluruh korban kini sudah mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang.
“Kami masih mendalami persoalan awalnya bagaimana, tetapi kondisi tiga korban saat ini semakin membaik,” kata perwira yang akrab disapa Buher ini, Senin, (8/8/2022).
Sementara itu, Kasatreskrim Polresta Malang Kota, AKP Bayu Febriyanto Prayoga mengatakan bahwa pihaknya sudah memeriksa sebanyak enam saksi dari kedua belah pihak. Selain itu juga ada kerugian materil berupa sepeda motor rusak.
“Jumlah saksi yang diperiksa ada enam orang. Kami masih melakukan penyelidikan dan pendalaman kasus. Motor yang rusak ada tiga tapi masih pendalaman,” tandasnya.
Adapun kronologisnya, bentrokan terjadi sekitar pukul 03.30 WIB, Minggu 7 Agustus 2022. Aksi bentrok dipicu warga yang terganggu dengan aksi rusuh rombongan saat melintas di Jalan Sudanco Supriadi. Rombongan perguruan pencak silat itu, berjalan dari arah utara ke selatan sembari menggeber-geber sepeda motor hingga mengganggu pengguna jalan lainnya.
Oleh dua pemuda sekitar rombongan tersebut ditegur untuk tidak menggeber motornya. Tidak terima, rombongan pencak silat mengejar dua orang tersebut hingga ke dalam kampung dan melakukan pemukulan. Bahkan rombongan perguruan pencak silat masuk ke perkampungan dan melempari rumah warga dengan paving. (luc/kun)
Komentar