Ekbis

Dampak Kemarau, Sawah di Bojonegoro Dibiarkan Kosong

Kondisi sawah tadah hujan di Desa Jatitengah Kecamatan Sukosewu Kabupaten Bojonegoro yang dibiarkan bera oleh petani karena masih kemarau.
Kondisi sawah tadah hujan di Desa Jatitengah Kecamatan Sukosewu Kabupaten Bojonegoro yang dibiarkan bera oleh petani karena masih kemarau.

Bojonegoro (beritajatim.com) – Sejumlah kawasan di Kabupaten Bojonegoro masih mengalami kekeringan meski hujan sudah turun beberapa kali. Dampak kemarau panjang itu, sawah di Bojonegoro dibiarkan kosong oleh para petani.

Selain itu saluran irigasi juga mulai mengering akibat kemarau. Seperti yang terjadi di Kecamatan Sukosewu dan Sugihwaras. Meski hujan sudah mulai turun, tapi belum mampu mengubah kondisi susutnya air irigasi.

Menurut Afnan Rifa’i, salah seorang warga Desa Sukosewu, Kecamatan Sukosewu, Kabupaten Bojonegoro, kondisi aliran irigasi yang kering sudah berlangsung antara lima sampai tujuh bulan terakhir. “Ini sudah hampir lima atau tujuh bulanan,” ujarnya, Selasa (21/11/2023).

Di daerah tersebut, sebagian besar petani memanfaatkan air irigasi untuk musim tanam. Sebab, lahan pertanian warga setempat merupakan sawah tadah hujan.

“Ini (air irigasi) untuk mengairi sawah,” lanjutnya.

BACA JUGA:
Permintaan Air Bersih di Bojonegoro Masih Berlanjut

Akibatnya, banyak dari petani memilih untuk membiarkan lahan sawahnya terlantar untuk sementara waktu. Menurutnya para petani lebih memilih menelantarkan sawah mereka sebab jika memaksa diairi akan membutuhkan biaya.

“Ditambah dengan kondisi cuaca yang masih cukup panas akan berdampak pada hasil panen yang tidak maksimal,” pungkasnya.

Sementara itu, hal yang sama juga dilakukan petani di Kecamatan Sugihwaras. Beberapa kali hujan yang terjadi ini dimanfaatkan petani untuk mengolah tanahnya. Setelah itu dibiarkan terlantar lagi sembari menunggu musim hujan.

“Setelah musim hujan datang baru diolah untuk tanam padi,” ujar petani asal Sugihwaras, Agek.

BACA JUGA:
Buka di Bojonegoro, Kuriner Beri Promo Ongkir Rp6.000

Untuk diketahui, jumlah lahan tanaman padi di Kabupaten Bojonegoro per 2022 ini seluas 83.196 hektare lahan sawah, untuk lahan irigasi seluas 38.754 hektar, dan lahan tadah hujan seluas 42.692 hektar. Data tersebut sesuai di laman website satu data Pemkab Bojonegoro. [lus/beq]


Baca berita lainnya di Google News atau langsung di halaman Indeks



Apa Reaksi Anda?

Komentar