Politik Pemerintahan

Cara Cerdas Banyuwangi Atasi Balita Stunting

Banyuwangi (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten Banyuwangi punya cara cerdas mengatasi masalah balita stunting di daerahnya. Pemda setempat menggandeng warung sayur dan penjual sayuran keliling alias mlijoan untuk menyalurkan makanan bernutrisi bagi bayi.

Tak hanya itu, pemerintah setempat juga melibatkan Posyandu dan para kader untuk memantau perkembangannya setiap hari.

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani melihat langsung pelaksanaan program tersebut di Desa Watukebo, Kecamatan Wongsorejo. Ipuk mengunjungi salah seorang warga yang buah hatinya berusia 19 bulan namun memiliki berat badan kurang dari 8 Kg dan tinggi badan hanya 73 cm.

Nantinya, warga ini akan mendapatkan sayuran dan bahan makanan berprotein tinggi oleh penjual sayur keliling di lokasi tersebut. Ya, kebetulan pedang sayur itu bernama Suyanto yang setiap hati berkeliling di daerah tersebut.

“Saya diberi tugas setiap hari mengirim bahan makanan. Mulai sayuran, lalu ditambah daging ayam, daging sapi, atau telur. Bergantian belanjaan yang dikirim, biar tidak bosan juga,” kata Suyanto kepada Bupati Ipuk Fiestiandani.

Secara khusus  Pemkab Banyuwangi menyiapkan anggaran Rp 7 Miliar bagi ibu hamil berisiko tinggi (bumil risti) dan balita stunting. Anggaran itu untuk disalurkan ke 25 kecamatan.

Nantinya, kecamatan bekerjasama dengan warung atau mlijoan untuk menyalurkan makanan bernutrisi, seperti telor, ikan, ayam, daging kepada bayi dan dan bumil risti. Warung dan mlijoan nantinya akan dibayar oleh tim untuk proses penyalurannya.

“Jadi dengan program ini, selain bayi dan ibu hamil mendapat tambahan asupan nutrisi, warung-warung dan mlijoan juga mendapat manfaat. Ini juga upaya untuk meningkatkan ekonomi arus bawah,” jelas Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani.

Monitoring balita stunting, kata Ipuk akan melibatkan kader posyandu atau dasa wisma dilibatkan. Mereka akan diminta mengunggah data nutrisi yang diterima sasaran dalam sebuah aplikasi Banyuwangi Tanggap Stunting.

“Mereka setiap hari akan update data, mulai nutrisi yang diterima maupun perkembangan kondisi bayi atau bumil risti yang sedang diintervensi. Jadi datanya real time,” kata Ipuk Fiestiandani. (rin)



Apa Reaksi Anda?

Komentar