Peristiwa

Viral Netizen Bandingkan Bupati Blitar Dengan Jalan Rusak, Lebih Parah dari Lampung

Tangkapan layar video viral warga protes jalan rusak di wilayah Kabupaten Blitar
Tangkapan layar video viral warga protes jalan rusak di wilayah Kabupaten Blitar

Blitar (beritajatim.com) – Sebuah video yang mengkritik kerusakan jalan di Desa Tumpakkepuh Kecamatan Bakung Kabupaten Blitar viral di media sosial. Video yang berdurasi 50 detik tersebut memperlihatkan kritik atas kerusakan jalan di Desa Tumpakkepuh Kecamatan Bakung Kabupaten Blitar dan membandingkan Bupati dan Wakil Bupati Blitar.

Dalam video tersebut memperlihatkan kekecewaan warga setelah jalan di desa tersebut tidak diperbaiki selama 3 tahun terakhir. Sehingga warga desa Tumpak Kepuh Kecamatan Bakung Kabupaten Blitar berinisiatif menggalang dana untuk melakukan perbaikan jalan yang rusak. Total panjang jalan yang rusak itu mencapai sekitar 2 kilometer. Kondisi jalan yang rusak ini bahkan sampai memakan korban jiwa.

Cipeng salah satu warga desa Tumpakkepuh Kecamatan Bakung Kabupaten Blitar membenarkan video tersebut. Menurut Cipeng kondisi jalan di desanya memang mengalami kerusakan yang cukup parah. Sebagai bentuk protes warga pun akhirnya menggalang dana dan membuat video tersebut.

BACA JUGA:

Rilis IAP : Kediri Kota Paling Layak Huni di Indonesia 2022

“Panjang jalan yang rusak mencapai 2 Kilometer, dan sudah 3 tahun terakhir tidak ada perbaikan,” kata Cipeng, warga Tumpakkepuh Kecamatan Bakung Kabupaten Blitar, Rabu (26/04/23).

Menurut Cipeng hasil penggalangan dana tersebut mencapai Rp. 20 juta. Dana tersebut merupakan sumbangan dari para pengusaha dan sopir tebu yang melintas di jalur tersebut.

Warga pun menyindir sikap Bupati Blitar yang seolah tutup mata atas kerusakan jalan tersebut. Bahkan masyarakat menyebut “Bupati Blitar micek ae” di video tersebut. “Total dana dari hasil penggalangan itu mencapai 20 juta rupiah bantuan dari pengusaha dan sopir,” tegasnya.

Dana 20 juta hasil penggalangan itu digunakan warga untuk memperbaiki 4 kilometer jalan yang rusak. Perbaikan yang dilakukan ini hanya pada jalan yang berlobang saja. 

Sistem yang digunakan untuk perbaikan jalan ini juga dengan cara penambalan menggunakan semen dan pasir. Meski bersifat sementara namun langkah itu dilakukan untuk mencegah jatuhnya korban akibat jalan berlubang. “Dari dana itu kami gunakan untuk memperbaiki jalan sepanjang 4 kilometer namun tidak total hanya yang berlubang saja yang kami benahi,” imbuhnya.

Kerusakan jalan yang terjadi ini juga menghambat perekonomian warga. Pasalnya kendaraan warga gampang rusak akibat melintas jalan yang rusak tersebut. 

Selain itu, jika ingin mendapatkan akses jalan yang baik maka warga harus memutar sejauh 8 kilometer. Jalan yang menjadi jalur utama wisata pantai Pangi itu pun menjadi akses tercepat untuk menuju kota Blitar. “Itu merupakan jalur tercepat untuk ke kota, kalau mau muter jauh 8 kilometer,” pungkasnya. (owi/kun) 



Apa Reaksi Anda?

Komentar