Tuban (beritajatim.com) – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam PMII Tuban melakukan aksi di depan gedung Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) serta Pemkab Tuban, Jumat (19/05/2023).
Dalam aksi tersebut mereka menuntut Pemerintah Kabupaten Tuban gagal dalam pembangunan infrastruktur, terutama pembangunan Alun – Alun Tuban dinilai kurang aman dibagian depan karena bisa menyebabkan kecelakaan, serta Rest Area Tuban yang tak kunjung selesai proses pembangunannya.
Ketua komisariat Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Tuban Ali muhrizam mengatakan bahwa pembangunan infrastruktur dari tahun 2022 sudah mengalami kegagalan dan molor seperti halnya Rest Area Tuban yang sampai dengan hari ini belum juga selesai. “Contoh infrastruktur seperti Alun – Alun Tuban, bagi kami rawan kecelakaan karena minim safety pembatas jalan Itu salah satunya. Kedua Rest Area yang sudah molor 5 bulan dari perjanjian,” ucap Ali Muhrizam.

BACA JUGA:
Pihaknya berharap Bupati Tuban harus bersikap tegas terhadap kontraktor atau OPD yang menjalankan tugas dan wewenang proyek tersebut. “Bahwasanya pihak PUPR yang menjalankan tugas juga harus bertindak tegas sesuai dengan peraturan prosedur yang seharusnya,” ujar Ali Muhrizam.
Sementara itu, perwakilan dari Pemkab Tuban yakni staf ahli Bupati Abdul Rahmat mengungkapkan, bahwa Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky sedang ada kegiatan dan belum bisa menemui masa aksi dari mahasiswa. “Kami disini ditugasi oleh mas Bupati untuk menemui adik – adik sekalian, sehingga apa yang disampaikan nanti akan kami teruskan ke mas Bupati untuk bisa ditindak lanjuti,” tutur Abdul Rahmat.
Tak hanya Abdul Rahmat, ia juga didampingi oleh Kepala PUPR Agung Supriyadi yang juga menyampaikan terimakasih kepada para mahasiswa atas semua kritik dan sarannya. “Akan kami jadikan sebagai semangat, serta menjadikan kami lebih baik lagi kedepannya,” tutup Agung Supriyadi. [ayu/kun]
Komentar