Sumenep (beritajatim.com) – Sebuah perahu rakyat diawaki Sumarwi, warga Desa Banmaleng, Kecamatan Giligenting, Kabupaten Sumenep, hilang kontak di sekitar perairan Aeng Panas Kecamatan Pragaan, dan Perairan Giliraja Kecamatan Giligenting.
Perahu fiber jenis jukung warna biru berukuran 2 x 8 meter itu memuat tabung elpiji 50 buah, kemudian BBM jenis solar dan pertalite sebanyak 20 jeriken, masing-masing berisi 35 liter. Selain itu, perahu juga memuat gula 100 kg, dan air mineral 100 dos.
Kasi Humas Polres Sumenep, AKP Widiarti menjelaskan, perahu yang diawaki Sumarwi berbelanja sembako di Kecamatan Prenduan pada Minggu (09/07/2023) sore. Setelah itu, sedianya akan kembali ke Desa Banmaleng Pulau Giliraja. Perjalanan dari Prenduan ke Pulau Giliraja memerlukan waktu sekitar 1 jam.
“Namun ditunggu-tunggu kok Sumarwi ini belum sampai juga ke Giliraja. Setelah Maghrib, istrinya mencoba menghubungi HP korban, tapi tidak aktif. Ditunggu hingga tengah malam, korban belum juga pulang,” ungkapnya, Rabu (12/07/2023).
Ia menerangkan, karena suaminya tidak kunjung tiba di rumah dan HP nya tidak bisa dihubungi, istri korban melapor ke kepala desa, kemudian diteruskan ke Polsek setempat.
“Korban diduga tenggelam bersama perahunya. Upaya pencarian terhadap korban pun dilakukan keluarga korban dan nelayan setempat. Selain itu, Tim SAR juga ikut melakukan pencarian di sekitar lokasi hilangnya perahu korban,” ungkap Widiarti. (tem/kun)
BACA JUGA:
Komentar