Mojokerto (beritajatim.com) – Sebelum terjadi tabrakan antara Kereta Api (KA) Sancaka di jalur perlintasan KA tanpa palang pintu Dusun Damarsi, Desa Kepuh Anyar, Kecamatan Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto, sebuah truk nopol B 9638 FEH nyangkut di rel KA. Truk trailer muat mobil tersebut tidak bisa bergerak.
Di lokasi kejadian, ada sukarela penjaga perlintasan KA tanpa palang pintu, Mohamad Anam (40). Melihat hal tersebut, ia kemudian berlari ke arah datangnya KA Sancaka dari Stasiun KA Mojokerto. “Sebelum ada kereta datang, truk ini melintas. Tapi truk saat hendak melintas rel, nyangkut,” ungkapnya, Kamis (26/1/2023).
KA Sancaka dengan nomor lokomotif CC 2040301 tersebut diperkirakan masih agak jauh sehingga ia dengan membawa lampu lalu-lintas berlari ke arah datangnya KA jurusan Jogjakarta – Surabaya tersebut. Harapannya agar KA Sancaka tidak menabrak truk trailer yang dikendarai Jery Barokah Bin Carman (27).
“Truk nyakut di rel, tidak bisa mundur, tidak bisa maju. Mesin masih nyala. Sementara dari arah barat ada KA Sancaka, perkiraan masih di Jalan By Pass. Saya lari ke utara sekitar ada 200 meter, menghentikan kereta. Kereta sempat melakukan pengereman sehingga tidak sampai menabrak,” katanya.
Karena truk trailer muat enam mobil tersebut tersangkut dan tidak bisa maju maupun mundur sehingga sopir dan kernet turun untuk mendongkrak truk. Namun, sekira pukul 20.50 WIB, KA Sancaka jurusan Yogyakarta-Surabaya keburu datang dari arah barat dan menghantam bagian samping kiri truk.
“Alhamdulillah kereta sempat mengerem sehingga tabrakan tidak sampai fatal. Kesodok saja. Tidak tahu (kondisi sopir dan kernet), saya kan lari ke utara, jadi saya tidak tahu kondisinya. Di sini palang pintu darurat, tidak pernah truk besar lewat sini,” tuturya. [tin/but]
Komentar