Mojokerto (beritajatim.com) – Jalur alternatif Mojokerto-Jombang yang terletak di Desa Modongan, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto, Rabu (22/3/2023) terendam banjir. Air banjir merendam Jalan Raya Desa Modongan sepanjang 1 KM.
Hujan yang terjadi mulai dini hari hingga pagi menyebabkan sungai kecil di sisi kiri dan kanan Jalan Raya Modongan meluap. Debit sungai tidak bisa mampu menampung air hujan yang mengguyur dengan intensitas cukup tinggi dan lama tersebut.
Jalur alternatif Mojokerto – Jombang terendam berdampak pada sejumlah kendaraan yang melintas mogok. Kendaraan roda dua maupun empat mengalami mati mesin sehingga terpaksa pengendara turun dan mendorong kendaraannya.
“Ini karena hujan semalam, air sungai meluap dan menyebabkan banjir hingga merendam jalan. Banjir di sini rutin, tiap tahun terjadi. Mungkin sungainya kurang besar dan lebar jadi tidak bisa menampung air hujan,” ungkap salah satu warga, Dason (50).
Warga berharap pemerintah daerah setempat segera menangani sehingga banjir tidak rutin terjadi di Desa Modongan, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto. Banjir bisa diprediksi terjadi di Desa Modongan setiap kali hujan turun.
“Banjir besar. Kemasukan air businya jadi mogok. Mau ke Sumobito (Jombang). Jalannya seharusnya dinaikkan karena ini jalannya dibawah sungai. Ini tiap tahun seperti ini, hujan deras selalu banjir karena memang jalannya rendah,” tambah warga lainnya, Iksan (42).
Selain merendam jalan alternatif Mojokerto – Jombang dan pemukiman di Desa Modongan, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto, banjir juga merendam puluhan rumah di Perumdam, Kelurahan Blooto, Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto.
Ketinggiannya air yang masuk rumah pun bervariatif hingga selutut orang dewasa. Air juga masih menggenangi dua ruas jalan yang menuju arah Surodinawan dan Prajurit Kulon. Banjir terjadi karena adanya penyempitan dan pendangkalan akibat banyak sendimen di sungai avour Kali Sipon. [tin/kun]
Komentar