Madiun (beritajatim.com) – Forkopimda Madiun meminta kepada sejumlah perguruan pencak silat serta komunitas masyarakat agar menunda halal bihalal atau mengadakan kegiatan yang mengundang banyak orang.
Jajaran forkopimda Madiun menyampaikan imbauan itu saat gelaran rapat koordinasi pada Kamis (13/4/2023) lalu.
Kapolres Madiun AKBP Anton Prasetyo menerangkan, berdasarkan evaluasi tahun lalu pada saat terjadi arus balik, banyak pergerakan dan mobilisasi massa melakukan konvoi kendaraan roda dua. Sehingga menghambat dan mengganggu pengamanan arus balik.
“Kami harapkan kegiatan halal bihalal dadi perguruan silat atau organisasi masyarakat ditunda dulu sampai dengan pelaksanaan Operasi Ketupat Semeru selesai pada 1 Mei, karena fokus pada upaya arus mudik dan arus balik lancar,” kata Anton.
Anton menyebut, yang dilibatkan dalam Operasi Ketupat Semeru 2023 kurang lebih 602 personel. Mulai dari Unsur Polri TNI dan seluruh stakeholder hingga unsur masyarakat terkait. Pihaknya, menempatkan 10 pos keamanan dan pelayanan serta pos terpadu yang diharapkan di tempat tersebut ada tendensi awal terjadinya penumpukan kerawanan potensi kemacetan.
Petugas juga menyiapkan langkah antisipasi apabila terjadi perlambatan arus. Seperti contra flow maupun one way. Sambil melihat situasi yang terjadi di lapangan nanti.
“Kami menambah pintu masuk di gerbang tol Dumpil dan di Krapyak sebagai peningkatan antisipasi. Kami prediksi H-3 H+1 mulai ada pergerakan aktivitas mudik,” pungkasnya. (fiq/ted)
Komentar