Jombang (beritajatim.com) – Depresi karena tekanan ekonomi diduga menjadi pemicu Mokh Roni (46), warga Desa Wuluh Kecamatan Kesamben Kabupaten Jombang nekat mengakhiri hidup dengan cara gantung diri. Bapak dua anak ini ditemukan tewas menggantung di kamar rumahnya, Selasa (30/5/2023) pagi.
Jasad Roni ditemukan oleh istirnya, Siheni (44). Karuan saja, perempuan ini kaget bukan kepalang. Hatinya remuk redam seperti dihantam godam. Siheni berteriak minta tolong. Kerabat dan tetangga pun berdatangan. Peristiwa itu kemudian dilaporkan ke Polsek Kesamben.
Dari laporan tersebut, korps berseragam coklat bersama tim UGD (Unit Gawat Darurat) Puskesmas Blimbing Kesamben mendatangi TKP (tempat kejadian perkara). Namun sesampainya di TKP mereka mendapati tubuh korban sudah terbarimg di tempat tidur. Jasad Roni sudah diturunkan oleh pihak keluarga dengan cara memotong tali yang digunakan untuk gantung diri.
Selanjutnya petugas Puskesmas melakukan pemeriksaan terhadap tubuh Korban. Hasilnya, ditemukan luka bekas jeratan tali pada leher depan, keluar cairan dari kemaluan korban. “Namun kami tidak menemukan adanya tanda-tanda akibat kekerasan lainnya/penganiayaan. Artinya, korban meninggal murni gantung diri,” ujar Kapolsek Kesamben AKP Achmad.
Apa motif korban melakukan gantung diri? Achmad menjelaskan bahwa pihaknya juga meminta keterangan sejumlah saksi, termasuk dari pihak keluarga. Dari situ diketahui korban mengalami depresi karena tekanan ekonomi.
BACA JUGA:
Lansia Sebatang Kara Magetan Gantung Diri di Kandang
Achmad memebanrkan bahwa saat petugas tiba di lokasi, jasad korban sudah diturunkan oleh pihak keluarga. Alasannya, pihak keluarga panik melihat korban dalam keadaan menggantung tak bernyawa.
“Selanjutnya pihak keluarga korban membuat surat pernyataan serta membuat permohonan untuk tidak dilakukan autopsi terhadap korban. Mereka menyadari kejadian tersebut merupakan musibah,” pungkasnya. [suf/ted]
Jika Kamu butuh bantuan konsultasi untuk mengatasi masalah depresi atau Kamu melihat orang yang ingin melakukan aksi bunuh diri bisa menghubungi nomor darurat Kementerian Kesehatan di 119
Komentar