Malang (beritajatim.com) – Inisiator Hari Santri Nasional, KH.Thoriq Bin Ziyad menemukan sumber mata air yang siap diminum. Air dalam sumur itu diduga sudah ada ratusan tahun silam.
Gus Thoriq sapaan akrabnya menjelaskan, kedalaman sumur mencapai 12 meter. Sementara air permukaan dalam sumur mencapai 3 meter.
Melalui alat-alat sederhana yang ada sejauh ini, tingkat kejernihan air dalam sumur tersebut berada di angka 1.
“Kami pastikan kejernihan air sumur At Thoriq berada di level 1. Sementara air minum dalam kemasan serupa, ambang kejernihan ada diangka 2 dan juga 0 koma sekian. Kita kasih nama air sumur At Thoriq, artinya bintang yang terang,” ungkap Gus Thoriq, Sabtu (28/1/2023) siang.
Pengasuh Ponpes Babussalam Banjarejo, Kabupaten Malang itu mengaku, sumur At Thoriq diangkat dari permukaan tanah setelah tertimbun pohon bambu bertahun tahun lamanya.
“Sumur kita perbaiki, kita buka lagi untuk kita manfaatkan airnya sejak tanggal 9 Juni 2022 lalu. Posisi air sumur At Thoriq berada di depan Mushola R.Masykuroh yang sempat dibuka Pak Emil Wagub Jatim beberapa waktu lalu,” ujarnya.
Sumur At Thoriq berada di lahan seluas 3.000 meter di Dusun Gunung Sari, Desa Sawahan, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang. Lokasi lahan tersebut, kata Gus Thoriq, dibuat sebagai Wisma Santri Indonesia. Tempat bagi orang orang berilmu melepas lelah.
Gus Thoriq menyakini, air sumur tersebut punya khasiat tersendiri. Hal itu sesuai kesaksian sejumlah warga yang sudah membuktikan air sumur untuk berbagai macam pengobatan baik medis dan non medis.
“Kalau dari rasa segar dan rasa tawarnya, persis air Zam Zam. Tanpa bau tanah, tidak ada rasa pahit atau tanpa pahit. Cuma kami tidak mengklaim sama dengan air Zam-Zam ya,” tegas Gus Thoriq.
Gus Thoriq menambahkan, air sumur yang ia temukan berbeda dengan kondisi serupa air dalam sumur milik warga yang tak jauh dari lokasi lahan.
“Air sumur At Thoriq dengan air sumur yang ada di sekitar kawasan ini gak sama. Baik kejernihan dan rasa segarnya. Itu bisa di lihat langsung,” ujarnya.
Untuk mensuplai agar air sumur bisa diminum secara langsung, Gus Thoriq membuatkan tandon khusus. Memperbaiki kondisi sumur agar bisa dimanfaatkan masyarakat luas.
“Silakan dimanfaatkan. Siapapun boleh ambil air tersebut. Ada santri kami yang kita tugasi untuk menjaga sumur, mereka dibantu Banser dan warga menjaga air sumur tersebut,” tuturnya.
Gus Thoriq menambahkan, PH air sumur cukup seimbang di angka 7. Air bisa langsung diminum.
“Insya Allah Kami jamin tidak akan pilek. Sumur kuno ini saat kita temukan tertutup akar pohon bambu. Tapi uniknya akar bambu tidak merusak sumur dan airnya masih sangat jernih,” bebernya.
Masih kata Gus Thoriq, ada warga yang menggunakan air sumur untuk kepentingan ruqyah juga.
“Istilah ruqyah ini membersihkan badan dari penyakit non medis. Biasanya minum air sumur ini untuk ruqyah badan terasa mual, pusing dan muntah-muntah. Ada juga orang Madura yang kesini, mengambil air untuk menyembuhkan orang yang kecanduan narkoba,” pungkas Gus Thoriq. [yog/beq]
Komentar