Pasuruan (beritajatim.com) – Polres Pasuruan kembali mengamankan para pembuat mercon. Kali ini ada tiga orang yang diamankan.
Pertama yakni Kasiatir, warga Desa Janjangwulung, Kecamatan Puspo, Kabupaten Pasuruan. Kasiatir mengakui dirinya telah membuat dan menyimpan bahan peledak. Padahal tidak memiliki izin dalam pembuatan bahan peledak tersebut.
“Pelaku mengakui membuat mercon dan dijualnya dengan harga Rp 25.000 setiap meter. Mercon yang dijual dibuat sendiri, namun bahan seperti bubuk mercon dia beli dari orang lain,” kata Kasat Reskrim Polres Pasuruan, AKP Farouk Ashadi Haiti, Jumat (24/3/2023).
Tak sampai disitu, polisi mengembangkan kasus ini dengan mengamankan seorang pelaku yang menjual obat mercon kepada Kasiatir. Pelaku kedua yang diamankan oleh Satreskrim Polres Pasuruan ini Misdi warga Desa Ngembal, Kecamatan Tutur, Kabupaten Pasuruan.
Misdi mendapatkan obat mercon yang dijual oleh seorang perempuan bernama Nur. Nur sendiri diamankan dikediamannya yang terletak di Desa Ngembe, Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan.
“Kami mengamankan sejumlah barang bukti tiga jenis obat mercon di antaranya yakni obat mercon jenis potasium seberat 4 kilogram. Ada pula obat mercon jenis belerang seberat 5 kilogram dan obat mercon misiu seberat 7 kilogram,” lanjut Farouk.
BACA JUGA:
Jual Mercon, Warga Pasuruan Dijerat UU Darurat Tahun 1951
Jual Beli Serbuk Mercon, 2 Warga Kediri Diringkus Polisi
Ledakan Mercon Ponggok Blitar, 1 Orang Meninggal, 3 Tertimbun Reruntuhan
Sedangkan dari tangan Kasiatir, polisi berhasil mengamankan barang bukti satu set alat pembuat mercon. Lalu ada sumbu untuk bahan pemantik api dengan berat satu kilogram.
Ada pula satu sak slongsong mercon dan 10.000 butir mercon kecil, delapan butir mercon bulat, dan 28 mercon besar. Ditambah dua meter mercon renteng. [ada/but]
Komentar