Peristiwa

3 Minggu Tak Ada Kapal, Pulau Masalembu Sumenep Krisis Sembako

Cuaca buruk di Masalembu Sumenep.
Cuaca buruk di Masalembu Sumenep.

Sumenep (beritajatim.com) – Cuaca buruk yang terjadi di Perairan Sumenep menyebabkan kapal-kapal tidak beroperasi. Termasuk kapal ke Pulau Masalembu dari Pelabuhan Kalianget Sumenep, sudah tiga minggu tidak beroperasi.

“Tiga minggu tidak ada kapal pengangkut sembako berdampak signifikan terhadap ketersediaan sembako dan bahan pangan di Pulau Masalembu. Saat ini kondisinya mulai terjadi kelangkaan beras dan bahan pangan lainnya,” kata Anggota DPRD Sumenep, Darul Hasyim Fath, Selasa (28/02/2023).

Cuaca di Perairan Masalembu saat ini tergolong ekstrem. Berdasarkan prakiraan BMKG Maritim Surabaya, tinggi gelombang di Perairan Masalembu berkisar antara 2,5 – 4 meter, dengan kecepatan angin 24 knot. Kondisi tersebut jelas membahayakan pelayaran. Karena itu, tidak ada satupun kapal yang berangkat.

“Termasuk nelayan juga tidak ada yang melaut. Satu persatu stok sembako hilang di pasaran. Masyarakat yang menjadi korban. Yang terjadi sekarang ini bukan hanya krisis pangan, tapi juga krisis ekonomi. Masyarakat tidak mendapatkan penghasilan karena tidak bisa melaut,” ujarnya.

Karena itu, ia meminta agar pemerintah turun tangan untuk mengatasi kelangkaan bahan pangan di Masalembu akibat cuaca buruk berkepanjangan. Biasanya cuaca akan membaik setelah 1 minggu. Tapi kali ini, cuaca buruk bertahan hingga 3 minggu.

“Sekarang ini warga Pulau Masalembu mulai mengkonsumsi pangan seadanya. Ada yang memanfaatkan singkong, pisang, ada yang jagung. Ya pokoknya hasil dari pertaniannya. Kalau tidak segera ada langkah dari Pemerintah, kondisi di Masslembu akan semakin parah,” tukas Darul. [tem/but]

Apa Reaksi Anda?

Komentar

beritajatim TV dan Foto

BPOM RI Segel Jamu Tradisional di Banyuwangi

Korban Pelecehan Harus Berani Lapor

Coba Yuk Spa Kurma di Surabaya

Ketika Melaut Tak Harus Mengantri Solar