Surabaya (beritajatim.com) – Kasus ledakan septic tank di Klender, Jakarta Timur beberapa waktu lalu sempat menggemparkan publik. Akibatnya, dari kejadian itu seorang wanita paruh baya mengalami luka bakar cukup serius. Peristiwa ini mendapat perhatian serius dari Untag Surabaya.
Program Teknik Industri dan Teknik Sipil Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya secara khusus membahas Peran Modern Bio Septic Tank dalam Pemenuhan Agenda Sanitasi Global bersama PT Harmony Pilar Sejahtera, perusahaan yang bergerak di sektor sanitasi bio septic tank.
Dekan Fakultas Teknik Untag Surabaya Dr Drs Sajiyo MKes pun mengapresiasi kegiatan tersebut. Menurutnya, dibutuhkan empat variabel untuk menghasilkan lulusan yang kompeten, yakni knowledge, skill, attitude, dan experian.
“Dalam memenuhi keempat variabel tersebut tentu diperlukan peran serta sinergitas dengan mitra perusahaan. Sehingga, kami mampu menghasilkan lulusan kompeten dan mampu berdaya saing global,” kata Sajiyo ditulis Rabu (29/3/2023).
BACA JUGA:
Mahasiswa Untag Surabaya Gagas Transformative Justice
Sementara itu, Manager PT Harmony Pilar Sentosa Bibit Susiana menyebut kegiatan ini merupakan peran aktif mitra perusahaan dalam memberikan edukasi pengembangan teknologi kepada masyarakat, khususnya mahasiswa.
“Kegiatan ini merupakan kerja sama kami sebagai produsen industri dengan Untag Surabaya dalam memberikan wawasan baru kepada mahasiswa,” terangnya.
Lewat produk inovasinya, Bibit berkomitmen akan mendukung program pemerintah dalam memberikan sanitasi sehat bagi masyarakat. Dikatakan Bibit, pihaknya juga telah mengembangkan dan memproduksi bio septic tank.
Menurutnya, hal itu berkaitan dengan visi salah satu perusahaannya yaitu mendukung pemerintah dalam menekan angka stunting melalui program sanitasi sehat. “Bio septic tank yang merupakan produk septic tank fabrikasi modern dengan dilengkapi teknologi lima kali proses penguraian telah tersertifikasi sehingga aman digunakan,” paparnya.
BACA JUGA:
Untag Wisuda 1.044 Sarjana, Rektor Harapkan Lulusan Patriotik
Adanya lima kali proses penguraian ini, jelas dia, akan membantu pengolahan limbah menjadi lebih aman dan sanitasi lebih higienis.
“Dilengkapinya teknologi penguraian ini tentu mampu menciptakan sanitasi yang sehat bagi masyarakat, karena selain aman, limbah kotoran dapat terurai sempurna sehingga tidak berbau dan tidak mencemari lingkungan,” jelasnya.
Di sisi lain, Kepala Prodi Teknik Industri Hery Murnawan ST MT menuturkan kegiatan ini sebagai sinergi Prodi Teknik Industri dan Sipil dalam penguatan keilmuan mahasiswa. “Melalui kuliah umum ini, kami ingin memperkuat pembelajaran di kelas, sehingga mahasiswa bisa langsung berdiskusi dengan praktisi ahli di bidangnya,” kata Hery. [ipl/but]
Komentar