Lebaran H+2, Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari menyempatkan waktunya untuk menjenguk para tenaga medis dan pasien di Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Cinde, Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto, Selasa (26/5/2020).
Ning Ita (sapaan akrab, red) membawa ketupat, opor, snack lebaran dan mainan. Dengan didampingi Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Mojokerto, Christiana Indah Wahyu, Ning Ita menghubungi salah satu pasien positif 04 yakni perempuan asal Kecamatan Prajurit Kulon.
Karyawan perusahan telekomunikasi di Kota Surabaya ini menjadi pasien positif yang dikarantina di Rusunawa Cinde bersama putrinya, ERF (9). Pasalnya, dalam kesempatan tersebut Wali Kota perempuan pertama di Kota Mojokerto ini tidak bisa berkunjung secara langsung untuk bertatap muka dengan pasien dan tenaga medis.
Ning Ita hanya bisa sampai di halaman Rusunawa Cinde sehingga ia mencoba memanfaatkan kecanggihan teknologi melalui layanan virtual. Ning Ita menyapa para pasien dengan menggunakan aplikasi WhatsApp (WA) yang terhubung langsung dengan nomor mereka.
Tak lupa, juga memberikan dukungan kepada tenaga medis agar #janganmenyerah dalam menghadapi kondisi pandemi Covid-19. Ada sebanyak 11 Orang Dalam Pemantauan (ODP), Orang Tanpa Gejala (OTG) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang dikaratina di Rusunawa Cinde.
“Di sini kan ada keluarga baru, mereka semua kan tidak saling kenal satu sama lain. Tetapi karena kebersamaan selama 14 hari berada di rumah yang sama karena satu gedung, dalam 24 jam berinteraksi tanpa ada orang lain yang bisa masuk kesini tentu akan terbentuk semangat kebersamaan. Yang terbentuk kekeluargaan, keluarga baru di antara mereka,” ungkap Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari.
Masih kata Ning Ita, karena suasana lebaran dan identik kumpul keluarga dan makan ketupat opor sehingga ia sengaja ingin menghadirkan suasana lebaran tersebut di keluarga baru. Yakni di keluarga Rusunawa Cinde yang merupakan Ruang Observasi Gugus Tugas Penangganan Covid-19 di Kota Mojokerto.
“Kami kirim ini ketupat opor bersama lodeh, ada snack lebaran sekaligus kita membawa mainan karena ada salah satu yang dikaratina di sini adalah anak-anak yang sudah menjalani separuh dari karatinanya. Dan alhamdulilah secara psikologis dia baik-baik saja dan tetap ceria. Jadi semoga kebersamaan di sini justru ada hikmah yang bisa dipetik,” katanya.
Ning Ita berharap, apa yang sedang dialami para pasien yang menjalani karantina di Rusunawa Cinde tersebut tidak diratapi tetapi kebersamaan tersebut bisa saling menguatkan dan kegotongroyongan menjadi hikmah. Karena dimanapun berada masih bisa memiliki keluarga, tidak harus sedarah tapi yang tidak dikenalpun kalau ada kesamaan rasa tentu akan tercipta rasa kekeluargaan dan menjadi anggota keluarga baru.
“Semangat untuk tenaga kesehatan yang bertugas di sini, begitupun kita saling menguatkan untuk para ODP, OTG, PDP yang dikaratina di sini. Ada 11 pasien yang dikarantina di Rusunawa Cinde ini,” tegasnya.[tin/adv]
Komentar