Jombang (beritajatim.com) – Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Jenderal (Purn) TNI Moeldoko tak bisa menahan tawa ketika memandang foto ukuran 3×4 yang ada di depannya. Dalam foto hitam putih itu nampak seorang remaja dengan rambut belah pinggir.
Foto itu tertempel di selembar kertas bagian pojok bawah. Sedangkan di bagian lainnya terlihat data-data lainnya. Mulai nomor induk siswa, nama lengkap, hingga nilai. Itulah buku induk milik SMA Negeri 2 Jombang yang diterbitkan tahun 1976.
Dokumen tersebut sangat tebal. Berisi nama-nama siswa yang lulus pada 1976. Moeldoko adalah salah satunya, dengan nomor induk 49. Semua tidak menyangka, remaja yang ada di foto itu kelak menjadi Panglima TNI.
“Saya masuk tahun 1974, lulus 1976. Ini dokumennya masih ada. Tapi jangan dilihat nilainya ya,” kata Moeldoko sembari memegang buku induk yang sudah dimakan usia tersebut, Jumat (17/9/2021), di salah satu ruangan SMA Negeri 2 Jombang.
SMA Negeri 2 Jombang adalah lokasi yang dikunjungi Kepala Staf Kpresiden ini saat berkunjung ke Kota Santri. Usai melihat foto dirinya saat SMA, Moeldoko kemudian diajak berkeliling di lingkungan sekolah yang berada di Jl dr Wahidin Sudirohusodo tersebut.
Moeldoko sempat menengok kelas yang pernah ditempatinya. Sesekali dia juga menanyakan ruangan-ruangan lainnya. “Kalau laboratoriumnya sekarang di mana ya,” tanya Moeldoko kepada seorang pria yang memandunya.
Memang, meski rumahnya di Desa Pesing, Kecamatan Purwoasri, Kediri, namun Moeldoko menghabiskan masa remajanya di Jombang. Dia menuntut ilmu selama tiga tahun di SMA Negeri 2 Jombang. Dalam sebuah kesempatan, Moeldoko pernah berkisah bahwa dirinya harus ‘kucing-kucingan’ dengan kondektur bus karena tak mampu membayar ongkos angkutan. Itu karena kondisi ekonomi keluarga Moeldoko yang pas-pasan. Jarak antara Desa Pesing dengan Jombang sekitar 25 kilometer.
Dalam kunjungannya ke SMA Negeri 2 Jombang, Moeldoko juga bertemu dengan murid-murid SMA Negeri 2 Jombang. Di salah satu ruangan, mereka duduk di kursi dengan jarak sedemikian rupa. Murid yang berseragam pramuka itu semuanya mengenakan masker.
Di hadapan mereka, pria kelahiran Kediri ini memberikan motivasi. Semua menyimak dengan seksama. “Semua harus rajin belajar. Tidak ada kesuksesan yang diraih secara isntan. Semua perlu proses dan kerja keras,” kata Moeldoko memberi motivasi. [suf]
Komentar