Gresik (beritajatim.com) – Keberadaan moda transportasi Bus Trans Jatim Gresik-Surabaya-Sidoarjo sangat dirasakan oleh masyarakat. Dengan tarif Rp 7 ribu sekali jalan, masyarakat dimanjakan dengan layanan bus ber-AC.
Namun di moment Lebaran, sopir bus Trans Jatim tidak semua orang bisa merasakan Hari Raya Idul Fitri untuk bersilaturrahmi. Mereka harus rela bergantian membagi waktu demi melayani penumpang.
Sumarno (53) salah satu sopir bus Trans Jatim mengaku tidak pernah merasakan libur lebaran hari pertama. Puluhan tahun berprofesi sebagai sopir, dia belum pernah berlebaran hari pertama bersama keluarga.
“Keluarga saya di Kediri, saat semua orang melakukan sholat Idul Fitri, saya malah tugas seperti biasa melayani penumpang,” katanya, Selasa (25/04/2023).
Semua ini menjadi pekerjaan sehari-hari. Bahkan, sebelum menjadi sopir bus Trans Jatim, dirinya juga tak lebaran karena saat itu menjadi sopir bus umum.
“Untuk melepas kangen, saya biasanya video call dengan anak serta istri di rumah. Ini bisa menjadi obat rindu selama tidak pulang,” ungkap Sumarno.
Di libur Lebaran, dirinya bersama rekannya bergantian mengambil liburan Hari Raya Idul Fitri. Baginya, kalau dikehendaki bisa memilih, Sumarno ingin sekali lebaran hari pertama bersama keluarga. Berkumpul bersama keluarga, istri dan ketiga anaknya.
“Lebaran kan setahun sekali tapi gimana lagi. Ini juga tanggungjawab saya sebagai sopir,” kata pria yang sudah 26 tahun menjadi sopir bus.
Dari tanggungjawab itulah, dirinya tak lupa dengan mengirimkan uang dari hasil keringatnya ke keluarganya. Saat giliran libur, dirinya akan pulang ke Kediri, bergantian mengambil hari libur dengan sopir yang lain.
“Saya ini masuk dua bus tiga sopir, dari ketiga sopir bergantian bekerja. Yang terpenting bus tetap beroperasi melayani penumpang seperti biasa,” tandasnya. [dny/but]
Komentar