Siapa Dia

Kisah Disabilitas Asal Bojonegoro Capai Puncak Gunung Lawu

Bojonegoro (beritajatim.com) – Kali pertama bagi Mohammad Alifi mendaki gunung dan bisa sampai puncak tertinggi. Dia bersama sejumlah temannya melakukan pendakian di Gunung Lawu melalui jalur pendakian Cemoro Sewu di Desa Ngancar Kecamatan Plaosan Kabupaten Magetan, Jawa Timur.

Cak Lipi, panggilan akrabnya, ingin melawan keterbatasan yang dialami. Alifi yang juga merupakan Ketua Rumah Bersama Disabilitas (RBD) yang berkantor di Jalan Mliwis Putih nomor 81 Kelurahan Ngrowo, Kabupaten Bojonegoro merupakan penyandang disabilitas dan baru pertama melakukan pendakian.

Alhamdulillah saya berhasil mendaki Gunung Lawu. Tentu sangat senang. Semoga bisa memotivasi teman-teman disabilitas yang lain untuk meraih impiannya,” ujar Cak Lipi, Selasa (23/8/2022).

Alifi sejak kecil menyandang daksa kaki. Sehingga untuk berjalan dia memerlukan bantuan tongkat atau egrang. Karena baru kali pertama melakukan pendakian, dia berusaha menyiapkan segala sesuatunya agar lebih aman. Baik segi peralatan maupun menguatkan mental.

“Seperti sepatu egrang, dan peralatan mendaki yang lain saya siapkan semua sehari sebelum berangkat. Saya berangkat muncak hari Jumat (5/8/2022),” terang pria asal Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban itu.

Pengalaman pertama yang dirasakan saat mendaki Gunung Lawu, membuatnya masih sulit percaya. Bahkan bisa sampai puncak. Dia bercerita, saat naik dirasakan lebih sulit jika dibanding saat turun gunung. Karena, banyak medan yang terjal dan anak tangga yang tinggi sehingga memaksa langkah kaki harus lebih panjang.

“Lebih kesulitan saat naik, apalagi setiap langkah yang batunya tinggi. Kalau turun tidak begitu membutuhkan tenaga yang besar,” ucapnya.

Saat mendaki gunung itu, dia bersama enam orang lainnya. Terdiri dari Ferry, Andre dan Alfi dari Bojonegoro Senang Berbagi, Dhio dan Brian dari Turun Tangan, dan Fathur dari Yayasan Sikas Nusantara.

Fathur dari Yayasan Sikas Nusantara mengatakan bahwa pendakian dilakukan dengan waktu dua kali lipat dari waktu normal, karena mendampingi disabilitas. Meskipun banyak rintangan, seperti sepatu sobek, kaki kram dan sempat juga terjatuh, akhirnya pada Minggu (7/8/2022), pukul 16.15 WIB rombongan berhasil turun di basecamp Cemoro Sewu.

“Semoga dengan perjuangan Cak Lipi, disabilitas asal Bojonegoro bisa menginspirasi disabilitas yang untuk berkarya dan berani memperjuangkan mimpi,” tambah Fathur.

Ide mendaki gunung itu berawal dari Kak Feri yang berasal dari Komunitas Bojonegoro Senang Berbagi. Ia mengajak teman disabilitas untuk memberi motivasi kepada yang lain agar lebih percaya diri dan berani meraih mimpi.

“Banyak support dari pendaki lain karena bisa mendaki gunung lawu via Cemoro Sewu yang medannya terjal dan bikin dengkul loyo,” pungkasnya. [lus/suf]

Apa Reaksi Anda?

Komentar