Ragam

Wajib Dicoba, Ramen Instan Rasa Original ala Shinji Sasaki

(Foto: baljinnyam sumiyasuren, unsplash)

Surabaya (beritajatim.com) – Jika Indonesia punya mie ayam, mie instan, dan ragam kuliner lainnya, Jepang punya ramen yang juga lekat sebagai kuliner nasional. Bahkan, sudah banyak restoran atau kedai di sekitar kita yang menyuguhkan ramen sebagai menu utamanya. Mie instan dengan embel-embel rasa ramen pun bisa kita temukan dengan mudah di toko atau swalayan.

Tapi tentu saja rasa mie instan dengan ramen yagn dimasak secara fresh rasanya berbeda. Seperti juga mie ayam dengan mie instan rasa ayam. Namun, Shinji Sasaki, ilmuan makanan asal Jepang berhasil mengembangkan teknik memasak ramen instan dengan rasa fresh seperti baru dibuat. Aksinya tersebut menimbulkan decak kagum khususnya bagi para pelanggan setianya.

Seperti dilansir dari Nextshark, Sabtu (11/9/2021) dalam percobaanya tersebut, Shinji Sasaki beserta rekan-rekannya menggunakan mie instan dengan tekstur yang padat. Menurut Shinji, mie instan sengaja dibuat berongga agar bisa menyerap air saat dimasak. Namun, sifat ini menyebabkan mie menjadi bengkak dan lembek jika dibiarkan terlalu lama di dalam air.

Sasaki berserta timnya kemudian memulai dengan adonan ramen standar, mereka melakukan beberapa teknik khusus sehingga menekan gelembung udara keluar dari adonan. Proses tersebut menghasilkan tekstur mie yang halus dan lembut, serta membuat strukturnya lebih sulit ditembus oleh air. Percobaan itu menghasilkan mie yang jauh lebih padat daripada ramen biasa.

Menurut sasaki, agar rasanya tetap terjaga, kaldu ramen instan harus dibekukan. Hal ini untuk mempertahankan rasa kuah ramen tetap segar, tidak seperti mie instan biasa yang menggunakan bumbu kering yang dapat menghilangkan cita rasanya.

Sasaki juga menjelaskan bahwa ada “alasan ilmiah” di balik kombinasi bahan-bahan tertentu yang membuat ramen lezat: “Ketika Anda menggabungkan kombu (rumput laut) dengan MSG, yang mengandung glutamat, ditambah daging, yang mengandung inosinat, dan jamur shitake kering, yang mengandung guanylate, setiap bahan bercampur jadi satu untuk mengintensifkan rasa kuah kaldu yang gurih,” jelasnya.

Menurut Komura, menambahkan MSG ke ramen mereka bisa memperbaikinya. Perlu dicatat bahwa Ajinomoto-lah yang menemukan MSG, atau monosodium glutamat, bahan yang sering ditemukan di toko ramen di Jepang. Sebagai informasi tambahan, Wakil Presiden Eksekutif Ajinomoto Foods Amerika Utara Taro Komura berbagi bahwa perusahaan memutuskan untuk mengembangkan mie karena orang Amerika menjadi lebih terbuka dengan toko ramen yang bermunculan di AS. (rsf/tur)



Apa Reaksi Anda?

Komentar