Surabaya (beritajatim.com) – Para pakar ekonomi banyak yang memprediksi keadaan ekonomi dunia nampaknya tidak menemui kabar baik. Menyusul adanya inflasi, kenaikan harga komoditas, kebijakan moneter negara maju yang agresif, konflik Rusia dan Ukraina, serta ketegangan baru antara China dan Taiwan.
Presiden Joko Widodo dalam kesempatannya menghadiri Pembukaan Silaturahmi Nasional Persatuan Purnawirawan TNI AD (PPAD) 2022 di Sentul International Convention Center, Bogor (5/8/2022). Mengatakan bahwa keadaan dunia tahun depan akan semakin gelap, dan makin banyak negara yang ekonominya ambruk.
Data diambil dari sumber IMF dan Bank Dunia, yang memprediksi akan ada 66 negara dengan kondisi ekonomi yang sulit.
Ancaman krisis ekonomi global tentu berimbas pada ekonomi Indonesia. Meskipun menurut survei Bloomberg, tingkat risiko resesi Indonesia hanya 3%. Presentase ini masih terbilang kecil jika dibandingkan dengan negara kuat dunia seperti seperti Amerika 40%, Selandia Baru 33%, Korea Selatan 25%, Jepang 25%, dan China 20%.
Sebagai langkah antisipasi terhadap potensi krisis ekonomi global, apa yang harus kita lakukan?
1. Hidup Hemat
Inflasi memicu kenaikan harga berbagai macam komoditas pokok. Untuk itu, mulailah mengatur segala bentuk pengeluaran sesuai kebutuhan. Jangan hidup boros, biasakan membeli barang yang penting dan diperlukan saja.
2. Belajar untuk Menabung
Menabung adalah salah satu cara pengelolaan keuangan yang mutakhir. Dengan menyisihkan penghasilan perbulan demi menabung, kamu secara tidak langsung menyiapkan uang untuk kebutuhan di masa depan yang tidak diprediksi.
3. Belajar Seni Investasi
Investasi bisa menjadi pilihan bagi kita agar bisa memiliki financial yang kuat. Mulailah memahami cara kerja investasi. Salah satu langkah yang dapat diambil adalah berinvestasi dalam bentuk saham, barang tetap seperti tanah maupun obligasi.
Namun, perlu diingat bahwa investasi hadir bukan tanpa resiko. Pastikan investasi yang kamu lakukan berasal dari uang dingin, alias uang yang sengaja dianggarkannya setelah kebutuhan pokok tercukupi.
Pelajari terlebih dahulu apa saja yang harus dilakukan dan boleh tidak dilakukan dalam berinvestasi. Lebih bagus apabila informasi yang kamu dapat merujuk kepada ahlinya.
4. Mencari Suku Bunga yang Tetap
Inflasi yang besar memungkinkan badan keuangan menaikkan biaya layanan dan menurunkan suku bunganya. Kamu harus memililih dengan cermat setiap layanan perbankan maupun investasi yang memberikan layanan suku bunga tetap.
5. Belajar Mindful Financial Planning
Yang paling penting dalam management keuangan adalah belajar mengatur mindful financial. Mindful finansial merupakan sebuah usaha untuk memperbaiki pola pikir dalam mengelola keuangan atas penilaian dan pengalaman pribadi.
Pertama kamu bisa menentukan tujuan di masa depan yang ingin diraih. Misalkan ingin memiliki rumah, tanah, uang pensiun, dan sebagainya. Dengan adanya tujuan masa depan ini kita bisa termotivasi dan memiliki orientasi yang jelas dalam pengelolaan keuangan.
Kedua, biasakan mencatat anggaran selama jangka waktu tertentu. Dengan memiliki catatan anggaran kita bisa lebih mudah mengevaluasi pengeluaran apa saja yang perlu dan tidak perlu.
Ketiga, gunakan layanan keuangan dengan bijak. Jaman sekarang sudah banyak fitur layanan keuangan yang bisa dimanfaatkan. Misalnya saja fitur buy now pay later dan pinjaman online yang diawasi OJK. Jangan sembarang menggunakan layanan keuangan ini kamu harus bisa mengendalikan diri selama menggunakannya.
Nah, setelah tahu mengenai langkah apa saja yang bisa dilakukan untuk menghadapi krisis ekonomi global. Mulailah mempraktikkannya dari sekarang agar bisa terbiasa. (kai/ian)
Komentar