Surabaya (beritajatim.com) – Perkembangan bisnis kuliner di Indonesia memang cukup unik. Ketika beberapa gerai waralaba asal Amerika memutuskan untuk tutup akibat pandemi. Gerai-gerai lain seperti cafe, kedai makan, gerai makanan dan minuman kekinian banyak tumbuh dan memulai bisnisnya. Sebagian bisa bertahan hingga saat ini meski pandemi belum mereda, sebagian lain harus pasrah menutup gerai mereka kembali.
Salah satu yang ingin kembali membuka gerai di Indonesia adalah waralaba Subway. Jaringan sandwich terbesar di dunia ini, memutuskan untuk ekspansi ke Indonesia melalui kerjasama dengan PT Map Boga Adiperkasa, Tbk. Hal ini didukung faktor pemilihan waktu. Bentuk kerjasama dengan jaringan ritel makanan dan minuman (food and beverages/F&B) mulai hadirpada kuartal IV/2021.
Pemilihan waktu adalah sesuatu yang riskan dan memberikan peran cukup besar dalam keberhasilan sebuah produk. Hal ini dibuktikan dengan beberapa merek asing yang pernah masuk, namun bukan di waktu yang tepat.
Fenomena Covid 19 memang belum ada yang tahu akan berakhir sampai kapan. Namun diperkirakan jika tahun 2022 akan ada lonjakan perbaikan yang baik apabila masyarakat dan pemerintah dapat mengendalikan PPKM secara ketat.
Sebenarnya, Subway pernah hadir di Indonesia pada dekade 1990-an melalui beberapa gerai yang berada di mal-mal Jakarta seperti Pondok Indah Mal, Plaza Senayan, dan Mal Ciputra. Tapi masuk awal 2000an, restoran-restoran Subway berhenti beroperasi
Bukan hanya Subway, merek ritel F&B yang pernah mengalami hal yang sama adalah Burger King. Awalnya ritel ini hadir pada pertengahan 1980-an kemudian mengalami penurunan kinerja pada Krisis Moneter 1998.
Di masa-masa itu, kelas menengah tidak sebanyak sekarang sehingga daya beli terbatas. Beberapa pusat perbelanjaan belum banyak berdiri sebagai penggerak konsumsi. Faktanya, bisnis ritel makanan dan minuman akan menjadi tonggak awal dalam memulihkan kondisi lini bisnis saat Covid-19 berhasil ditangani. Harapannya, perbaikan kinerja ritel makanan dan minuman akan membaik pada kuartal IV/2021, bersamaan dengan diizinkannya aktivitas makan di tempat (dine-in).
Seperti yang kita ketahui, ada berbagai jaringan ritel makanan dan minuman di bawah supervisi MBA seperti Starbucks, Krispy Kreme, dan Pizza Marzano yang mengalami penurunan penjualan sepanjang 2020. Secara detail, perusahaan itu mendapatkan penjualan bersih mengalami penurunan 33,9 persen.
Meskipun begitu, Subway tetap optimis untuk kembali ke Indonesia. Hal ini dikarenakan Indonesia akan menjadi negara pertama yang menerapkan model waralaba negara (country franchise model) eksklusif Subway. Jika dipahami dengan model ini, maka MBA menjadi ujung tombak dan perusahaan tunggal bagi pengembangan Subway di Indonesia sehingga mampu membangun pertumbuhan ekonomi. (prd/tur)
Komentar