Surabaya (beritajatim.com) – Nuansa semarak peringatan Hari Kemerdekaan RI Ke-77 sangat terasa ditengah masyarakat Dusun Simokerto, Desa Simongagrok, Kecamatan Dawarblandong, Kabupaten Mojokerto. Bagaimana tidak, usai vakum selama dua tahun karena pandemi Covid-19, kini perayaan kemerdekaan RI akhirnya dapat dirayakan secara meriah.
Dusun Simokerto mengadakan pagelaran pentas seni dan ludruk yang diselenggarakan selama dua hari, dari hari Minggu hingga Senin 21-22 Agustus 2022. Perayaan kemerdekaan kali ini disambut penuh antusias oleh masyarakat.
Panitia acara, Didin, mengungkapkan tujuan diadakannya pentas seni dan ludruk ini adalah dalam rangka memeriahkan peringatan hari kemerdekaan Bangsa Indonesia. Selain itu adalah dalam rangka melestarikan seni tradisi yang dimiliki oleh masyarakat Indonesia.
“Kita hampir tiap tahun mengadakan acara besar untuk kemerdekaan, tapi untuk acara semeriah ini sudah dua tahun tidak mengadakan karena ada virus Covid 19 kemarin,” ungkap Didin kepada Beritajatim.com, Selasa 23 Agustus 2022.
“Dan alhamdulillah warga masyarakat juga membantu dan memberikan dukungan kepada acara ini. Saya mewakili seluruh panitia berterimakasih untuk Bapak Camat Dawarblandong dan anggota Korwil Dawarblandong serta lainnya yang sudah dapat hadir di acara Pentas kami,” lanjutnya.
Rangkaian acara pentas seni adalah wujud gotong royong warga Dusun Simokerto
Rangkaian acara selama dua hari dimulai dengan pentas seni anak-anak, sambutan para tamu undangan (Lurah, Camat, dan Kepala Dusun Simokerto), koor dari anggota Karangtaruna, dilanjutkan dengan pentas dari perwakilan setiap RT khususnya ibu-ibu dan bapak-bapak, drama kolosal yang menceritakan perjuangan kemerdekaan Indonesia, dan terakhir ditutup dengan joget ria diiringi alunan lagu dangdut.
Panitia juga memilih kriteria pementasan seni yang ingin ditampilkan, yakni harus ada unsur tema kemerdekaan RI dan seni tradisi Jawa Timur.
Sementara itu suasana perayaan semakin meriah pada hari kedua dengan rangkaian acara fashion show bertema baju adat kebaya dan pagelaran ludruk dari ludruk Karya Budaya. Selama pertunjukan ludruk ada beberapa penampilan yang menunjukkan ekspresi dan apresiasi insan seni ludruk, seperti tari remo, bedayan, dagelan, lakon, karawitan, campursari, seniman, dan sebagainya.
Kenalkan Ludruk kepada Para Pemuda
Kesenian ludruk merupakan salah satu kesenian tradisional Jawa Timur yang berbentuk pertunjukan drama. Dalam sejarahnya, ludruk banyak melalui pasang surut karena bersinggungan dengan politik pemerintahan hingga persaingan dengan budaya modern efek globalisasi.
Ketika masa orde lama, di Desa Canggu, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto, banyak berdiri grup kesenian ludruk. Seperti Panggelaran Budi, Kartika Sari, dan Kebora. Namun karena pasca tragedi G30S PKI, banyak grup ludruk yang dibubarkan oleh pemerintahan karena dianggap sebagai bagian dari underbow Partai Komunis Indonesia (PKI).
Setelah lama tidak ada pagelaran ludruk setelah peristiwa itu, akhirnya di tahun 1967 kesenian ludruk kembali dihidupkan. Namun dengan alur cerita drama yang berbeda.
Melihat dari sejarahnya yang panjang itu hingga sekarang, maka patut dibanggakan bahwa Dusun Simokerto turut melestarikan ludruk. Saat itu pelawak ludruk Karya Budaya yang eksis seperti Slamet Riyadi, Cak Liwon sempat memberikan pesan agar seni tradisi tetap bisa dilestarikan anak-anak muda.
Pesan yang patut diamini dalam acara pagelaran pentas seni dan ludruk di Dusun Simokerto
Pesan yang dapat diambil dari pagelaran seni selama dua hari ini tentu banyak, salah satunya adalah meningkatkan penjagaan terhadap nilai-nilai Pancasila dan merekatkan tali persaudaraan sesama warga serta menumbuhkan rasa cinta tanah air.
Panitia acara turut memberikan pesan kepada anak-anak muda di Dusun Simokerto, “Pesan saya untuk semua anggota karang taruna atau panitia acara, mari kita rayakan hari kemerdekaan kita dengan semarak dan kompak, juga kita harus terbiasa guyup rukun dengan teman, keluarga, dan masyarakat sekitar.”
Di tengah penyambutan, Camat Dawarblandong juga menyempatkan untuk mengingatkan himbauan patuhi protokol kesehatan Covid-19, “Kita masih diberikan pesan dan himbau untuk masih menggunakan protokol Covid-19. Dengan adanya kerja bersama dan dukungan seluruh pihak seperti nakes serta kita semua yang berjibaku melawan pandemi Covid-19. Alhamdulillah saya bisa berada di sini untuk merayakan HUT RI ke-77 di Dusun Simokerto”. (Kai/ian)
Komentar