Ragam

Rumput Sintesis yang Bahaya Bagi Lingkungan

(Foto: Aaron Burden, unsplash)

Surabaya (beritajatim.com) – Rumput sintesis saat ini bukan saja digunakan di lapangan seperti lapangan futsal. Banyak tempat wisata, hotel, bahkan rumah yang menggunakan rumput sintesis sebagai tambahan ekterior dan interior rumah.

Kemudahan perawatan menjadi salah satu alasan rumput ini diminati banyak orang. Tampilannya pun tetap estetik dan menyerupai rumput asli. Namun, bagi sebagian orang yang memiliki kesadaran tinggi pada lingkungan mungkin akan bertanya-tanya. Apakah inovasi ini berdampak pada lingkungan?

Rumput sintetis pasti terasa dan terlihat alami. Namun, kita perlu memeriksa terbuat dari apa rumput sintetis terebut, faktanya Rumput buatan sudah ada sejak tahun 60-an, tetapi saat itu masih sangat jarang dipakai masyarakat. Rumput sintetis pada waktu itu terbuat dari beberapa komponen kimia dan disebut chemgrass .

Meskipun rumput palsu memiliki beberapa manfaat, namun tidak baik untuk lingkungan, karena Rumput buatan atau sintetis itu sendiri meninggalkan efek tertentu yang dapat merusak lingkungan pada waktu yang cukup lama.

Rumput sintetis ini pada dasarnya terbuat dari plastik, dan bahan ini tidak terlalu baik untuk lingkungan karena memiliki unsur 10 hingga 20 tahun untuk hancur. Adapun Anda juga tidak dapat mendaur ulangnya karena teknologi saat ini belum memiliki ketentuan untuk itu, sehingga akan berakhir di tempat pembuangan sampah.

Selain itu, limbah rumput sintetis juga tidak dapat terurai secara hayati dan membutuhkan ratusan tahun untuk dihancurkan menjadi potongan-potongan kecil. Hingga saat ini Plastik memiliki proses produksi yang ketat yang menghabiskan bahan bakar dan melepaskan limbah beracun ke atmosfer, sehingga menipiskan lapisan ozon.

Sedangkan pembuangan limbah adalah masalah lain. Karena sebagian besar limbah rumput sintesis adalah bahan kimia. Pastinya, limbah ini selanjutnya dapat mencemari lingkungan jika tidak dibuang dengan benar.

Saat ini rumput palsu semakin diminati masyarakat karena mudah dirawat dan menarik secara estetika. Namun, itu juga mengerikan bagi lingkungan, dimana proses manufaktur dan bahan produksinya membutuhkan tahap produksi yang panjang dan ketat , dan masing-masing mengkonsumsi energi dalam jumlah besar dan kemudian melepaskan asap ke atmosfer.

Asap pembakaran limbah rumput sintetis ini berbahaya bagi lapisan ozon dan juga menyebabkan polusi udara. Sebaliknya, limbah kimia jika tidak dibuang dengan benar dapat menyebabkan pencemaran lingkungan. Selain itu, limbah tersebut dapat berakhir di tanah atau di badan air yang dapat membahayakan makhluk laut. [ptr/tur]

Apa Reaksi Anda?

Komentar