Ragam

Perbedaan Antara Kebiasaan, Rutinitas, dan Ritual Wajib Diketahui Agar Bisa Produktif

Ilustrasi orang yang produktif. (Pexels)

Surabaya (beritajatim.com) – Tanpa disadari manusia melakukan hal yang sama sebagai siklus harian mereka. Kebiasaan dan rutinitas adalah bagian penting dari kehidupan kita.

Misalnya merapikan tempat tidur di pagi hari, minum secangkir kopi pertama, membeli roti dalam perjalanan ke tempat kerja, mendengarkan podcast favorit di kereta, dan lain sebagainya.

Kita biasa menyebut aktivitas itu sebagai “kebiasaan” dan “rutinitas” secara bergantian, padahal keduanya memiliki makna yang berbeda. Memahami definisi keduanya dapat membantu kita merancang rutinitas yang baik dan membangun kebiasaan yang baik.

1. Perbedaan kebiasaan dan rutinitas

Perbedaan utama antara kebiasaan dan rutinitas adalah seberapa sadar dan niat ketika melakukannya. Sebuah kebiasaan dimanifestasikan sebagai dorongan otomatis untuk melakukan sesuatu, dan seringkali dipicu oleh isyarat tertentu. Semakin kuat hubungan antara pemicu dan aktivitas yang dilakukan, semakin mendarah daging kebiasaan tersebut.

Misalnya aktivitas bangun, bepergian, berjalan melewati toko tertentu, dan memulai rapat di tempat kerja adalah isyarat umum yang dapat memicu tindakan seperti minum kopi, membeli roti, atau merokok.

Sebaliknya, rutinitas membutuhkan latihan yang disengaja. Merapikan tempat tidur di pagi hari, pergi ke gym, pergi mendaki gunung setiap akhir bulan, dan bermeditasi adalah semua rutinitas yang harus terus dilatih secara sadar, jika tidak maka akan terhenti. Otak tidak akan masuk ke mode otomatis dan mendorong kita pergi ke gym untuk kelas kardio mingguan, misalnya.

Baik kebiasaan maupun rutinitas adalah tindakan yang teratur dan berulang, tetapi kebiasaan terjadi dengan sedikit atau tanpa pikiran sadar, sedangkan rutinitas membutuhkan tingkat niat dan usaha yang lebih tinggi.

Dengan waktu yang cukup dan teknik yang tepat, rutinitas dapat berubah menjadi kebiasaan, tetapi itu bukanlah proses yang otomatis dan tidak disadari. Seseorang perlu ‘niat’ untuk mengubah rutinitas menjadi kebiasaan agar proses itu terjadi.

2. Perbedaan rutinitas dengan ritual

Perbedaan antara rutinitas dan ritual adalah sikap di balik tindakan tersebut. Rutinitas dapat menjadi tindakan yang hanya perlu dilakukan, sementara ritual dipandang sebagai praktik yang lebih bermakna yang memiliki tujuan yang nyata.

Ritual tidak harus spiritual atau religius. Yang penting adalah pengalaman subjektif yang dirasakan. Dengan ritual, kita sepenuhnya terlibat dengan fokus pada pengalaman tugas, bukan sekadar penyelesaiannya.

Menerapkan perhatian pada rutinitas sehari-hari adalah cara yang bagus untuk membuat ritual untuk diri sendiri.

Misalnya aktivitas mandi bisa menjadi kesempatan untuk memperhatikan tubuh dan pikiran. Berfokuslah pada sensasi air di kulit dan bagaimana pikiran menjadi lebih positif seiring dengan guyuran air.

Penelitian menunjukkan bahwa mindful eating memang bisa meningkatkan cita rasa makanan, sehingga membuat kita merasa lebih puas. Perhatikan tekstur dan cara mengunyah.

Membersihkan rumah pun bisa dijadikan salah satu cara untuk lebih menyadari gerakan tubuh dan sensasi pada otot dan persendian.

Apa pun ritualnya, mindfulness adalah alat yang sangat ampuh untuk merancang hidup dan menghindari menjalaninya dengan autopilot.

3. Cara merubah rutinitas menjadi kebiasaan

Berdasarkan buku yang ditulis Nir Eyal, a bestselling author and behavioral design expert, ini cara sederhana dalam mengubah rutinitas menjadi kebiasaan.

Isyarat: pilih aktivitas atau sebab tertentu sebagai pemicu untuk memberi tahu otak untuk memulai rutinitas yang ingin diubah menjadi kebiasaan.

Rutin: jalankan rutinitas, idealnya dimulai dengan hal kecil atau sederhana yang dapat dilakukan berkelanjutan. Jangan melakukan rutinitas baru yang terlalu ambisius sejak awal.

Hadiah: lakukan sesuatu yang menyenangkan, yang akan memberi tahu otak bahwa ‘lingkaran kebiasaan’ ini patut diingat untuk masa depan.

Bagian tersulit jelas untuk menjalankan rutinitas tepat setelah isyarat. Seperti yang telah kita diskusikan, kebiasaan secara otomatis dipicu oleh isyarat, sedangkan rutinitas membutuhkan upaya sadar dari diri sendiri.

Inilah sebabnya mengapa kita dapat menggunakan beberapa trik untuk membuatnya sedikit lebih mudah beralih dari isyarat ke rutinitas dan membangun lingkaran kebiasaan yang bertahan lama. (Kai/ian)

Apa Reaksi Anda?

Komentar