Surabaya (beritajatim.com) – Tokoh yang akrab dengan peci miring dan selendang menjuntai di leher ini pasti tidak asing lagi bagi banyak orang di Indonesia. Si Unyil, tokoh fiktif yang bermula dari boneka wayang yang kemudian mendapatkan adaptasi animasi ini memang cukup populer.
Adalah Suyadi, sosok di balik lahirnya Si Unyil dan semua tokoh-tokoh yang ada di serial anak-anak yang tayang perdana pada 5 April 1981 ini. Tak hanya itu, Suyadi juga merupakan pengisi suara ‘Pak Raden’ yang dikenal galak karena kerap memarahi Si Unyil dan kawan-kawannya. Untuk mengenang jasanya, berikut ini biografi singkat tentang Suyadi.
Lahir dan pendidikan
Pemilik nama lengkap Raden Soejadi ini lahir di Jember, Jawa Timur pada 28 November 1932 dan wafat pada 30 Oktober 2015. Ia merupakan lulusan Instutut Teknologi Bandung (ITB) pada 1960 Jurusan Seni Rupa. Setelah lulus dari ITB ia ingin lebih fokus pada dunia animasi dengan mengambil pendidikan di Perancis dan lulus tiga tahun kemudian pada 1963.
Awal karir
Selain menjadi pencipta Si Unyil, Suyadi juga dikenal sebagai seorang lakon, pengisi suara, hingga komedian. Seperti dilansir dari salah satu sumber, Suyadi bahkan gemar mendongengkan anak-anak. Beberapa dongeng hasil buatannya pun sudah diterbitkan dalam bentuk buku dan telah tersebar hampir ke pelosok tanah air.
Ini merupakan bentuk kecintaanya pada dunia anak-anak. Bisa dibilang semasa hidupnya, Suyadi memang hadir hanya untuk menghibur dan menginspirasi anak-anak di Indonesia. Tak hanya itu Suyadi juga pandai menggambar dan melukis, serta menciptakan beberapa tokoh-tokoh cerita salah satunya Si Unyil.
Menciptakan Si Unyil
Saat menciptakan Si Unyil, Suyadi mencari gagasan kira-kira acara apa yang mendidik untuk anak-anak Indonesia pada saat itu. Kemudian ia menciptakan tokoh bernama Unyil, yang memiliki arti mungil atau kecil. Setelah itu, ia menciptakan tokoh antagonis bernama Pak Raden.
Selain dua tokoh tersebut, ia juga menciptakan beberapa tokoh lain seperti Pak Ogah, Bu Bariah, dll. Membuahkan hasil, karyanya diterima bahkan dicintai oleh anak-anak pada masa itu. Bahkan Unyil diformat ulang agar sesuai dengan era tahun 2000-an sehingga tetap bisa disaksikan hingga mereka tumbuh besar. [rsf/tur]
Komentar