Ragam

Langkah Awal yang Perlu Diperhatikan saat Memulai Bisnis dengan Teman

Ilustrasi bisnis bersama teman. (Sumber foto : unsplash)

Surabaya (beritajatim.com) – Sebagian orang mungkin lebih memilih untuk membuka bisnis daripada bekerja dengan orang lain. Dalam membangun bisnis tentu saja membutuhkan partner.

Maka dari itu, banyak orang yang memilih berbisnis dengan teman. Hal ini karena kita sudah mengenal orangnya sehingga lebih mudah dipercaya.

Sekalipun berbisnis dengan teman perlu ada hal penting yang diperhatikan. Inilah langkah awal yang perlu dilakukan sebelum mengajak teman menjadi rekan bisnis:

Memahami dan Memastikan bahwa adanya tujuan yang sama
Ini menjadi hal penting dengan teman menentukan satu tujuan dan target yang sama. Apabila tujuannya berbeda, maka akan sulit untuk melangkah bersama.

Jika sudah berada pada tujuan yang sama, mulailah posisi atau tugas masing-masing saat memulai bisnis. Tujuannya supaya tidak ada yang terasa membebani sehingga semua orang memiliki peran atau tanggung jawab yang seimbang. Kadangkala perbedaan tugas inilah yang memicu masalah dalam berbisnis. Maka dari itu, susun pembagian tugas sesuai dengan kemampuan dan potensi masing-masing supaya bisnis dapat berjalan dengan lancar.

Terbuka mengenai modal, sistem kerja bahkan pendapatan
Modal merupakan sesuatu yang dibutuhkan dalam berbisnis. Bicarakan secara terbuka dengan teman mengenai berapa banyak modal yang dibutuhkan. Faktanya, ketika tidak cukup modal, maka usaha dapat berjalan kurang maksimal.

Ada berbagai macam bentuk modal, namun lebih baik uang yang berupa investasi bukanlah dana pokok. Hal ini memicu masalah pribadi suatu saat nanti ketika bisnis kurang berjalan baik..

Dari angka hingga sistem kerjasama perlu dibicarakan secara terbuka dan jelas. Walaupun sudah memiliki rasa percaya, tentu saja tetap membutuhkan bukit kontrak kerja sama usaha dengan materai. Ini merupakan hal penting supaya ada komitmen dari masing-masing pihak untuk menjalankan usaha dengan baik dan serius.

Kemudian, pembagian keuntungan yang jelas dan seimbang menjadi perhatian penting. Apabila arus kas belum stabil, lebih baik jangan buru-buru membagikan keuntungan pada masing-masing pihak.

Utamakan untuk bisnis dapat berjalan lancar dan mencapai target lebih dulu. Ketika semuanya sudah tercapai dan arus kas stabil, barulah membagi keuntungan dan gaji sesuai dengan porsi pekerjaan masing-masing. (prd/nap)


Baca berita lainnya di Google News atau langsung di halaman Indeks



Apa Reaksi Anda?

Komentar