Surabaya (beritajatim.com) – Hampir setiap orang tentu pernah merasa disakiti oleh orang lain, entah dari perkataan, perbuatan, maupun lainnya. Hal inilah yang membuat seseorang menjadi tak percaya diri, sakit hati, marah, dan kecewa. Bahkan, parahnya lagi terkadang dari perasaan tersebut kemudian timbullah rasa dendam.
Balas dendam memang memiliki konotasi yang negatif, tak sedikit orang melakukan hal-hal buruk yang dapat melukai diri sendiri maupun orang lain. Padahal ada acara yang lebih elegan untuk membalaskan dendam. Berikut beberapa cara bijak untuk balas dendam yang boleh dilakukan.
Perbaiki diri
Sudah banyak diajarkan dalam agama bahwa balas dendam terbaik ialah dengan memperbaiki diri sendiri. Ketika seseorang dendam karena diremehkan, dikucilkan, atau dihina orang lain, tentu hal terbaik yang bisa dilakukan yakni menunjukkan pada mereka bahwa ada kualitas diri yang bisa ditunjukkan.
Biasanya orang-orang yang ingin menjatuhkan sangat menyukai jika orang lain menderita dan merasa tertekan. Jadi, hal yang perlu dilakukan ialah dengan tidak merespon maupun menunjukkan sikap sedih, kecewa, dan lain sebagainya. Cukup dengan bersikap normal seperti tidak terjadi apa-apa, itu lebih terlihat elegan.
Jangan sakiti diri sendiri
Perasaan sakit hati yang berlebih memang tidak baik bagi kesehatan hati maupun pikiran. Menyimpan hal-hal negatif seperti stalking dan berprasangka buruk, itu sama halnya dengan menyakiti diri sendiri. Jadi, jika orang lain sudah menyakiti, jangan lagi kau ijinkan dirimu untuk menyakiti diri sendiri.
Masih ada yang sayang
Mungkin memang benar jika ada orang yang membenci hingga kerap menyakiti, namun pasti masih ada orang-orang yang menyayangimu. Jadi, daripada hanya menyimpan perasaan negatif akibat para pembenci, alangkah baiknya jika menyibukkan hubungan dengan orang-orang yang menyayangimu. Dari sanalah pikiran positif akan membawa diri pada perasaan dan tindakan yang lebih positif juga.
It’s your life
Hiduplah dengan kehidupanmu yang lebih nyaman. Jika kehadiranmu tidak dihargai, pergilah menjari circle yang bisa menghargaimu sebagaimana kamu yang sesungguhnya. Karena pada dasarnya, hidupmu juga tidak akan pernah bermakna baik selama hanya berpatokan dengan orang-orang toxic. [fyi/tur]
Komentar