Surabaya (beritajatim.com) – sebagian dari kita mungkin penasaran, apa sebenanrya yang dirasakan oleh janin ketika orang tuanya berhubungan intim. Lebih-lebih ketika janin sudah mulai membesar dan usia kehamilan lebih dari 6 bulan.
Apalagi, dokter kandungan selalu memberikan nasihat agar orang tua sering melakukan hubungan intim ketika masa kehamilan semakin tua. Namun, apakah janin akan baik-baik saja? Tidakkah hal tersebut membahayakan janin yang ada di dalam kandungan? Ternayata, pada dasarnya aktivitas tersebut tidak berdampak buruk hingga membahayakan sang buah hati.
Selain karena janin dilindungi oleh dinding rahim, sang buah hati juga dilindungi oleh kantung ketuban. Jadi, ibu tidak perlu khawatir. Meskipun begitu sebenarnya janin juga tetap bisa memberikan reaksinya. Berikut reaksi janin ketika sang ibu berhubungan intim.
Tidak nyeri
Karena sudah mendapat perlindungan ekstra dari otot perut, otot Rahim, serta kantung ketuban, tentu aktivitas seksual tidak akan mempengaruhi kandungan yang normal dan sehat. Sang buah hati pun tetap merasa aman serta tidak menimbulkan rasa nyeri seperti yang dibayangkan.
Bisa mendengar
Meski janin tidak dapat melihat dan memahami apa yang sedang terjadi di sekitar, namun kemungkinan besar mereka dapat mendengarkannya, meski samar-samar. Hal ini terjadi karena pendengaran pada janin berkembang cukup awal.
Merasakan gerakan
Selain mendengar secara samar-samar, janin juga bisa merasakan gerakan dari luar. Ritme gerakan yang dilakukan sang ibu tentu dapat merasakannya juga. Namun, tidak perlu khawatir karena janin juga tidak akan mengetahui apa yang sedang terjadi.
Terpengaruh hormon
Ketika sedang orgasme, sang ibu akan melepaskan hormon serotonin. Hormon yang disebut juga dengan hormon kebahagiaan tersebut dapat mengatur suasana hati hingga menjadi lebih rileks dan bahagia. Jika sudah demikian, janin bisa merasakan aliran perasaan tersebut.
Tidak akan terbentur
Mungkin hal lain yang ditakutkan ketika sedang berhubungan intim ialah kepala janin terbentur. Namun, hal itu tidak akan terjadi karena banyak hal yang harus dicapai untuk menyentuh kepala janin, seperti leher Rahim yang tertutup lendir tebal hingga kantung ketuban.
Detak jantung jadi cepat
Detak jantung janin mungkin juga akan berlangsung cepat karena efek hormonal. Namun, hal tersebut tidak akan berlangsung lama. Setelah melakukan aktivitas seksual, detak jantung janin akan kembali normal. [fyi/tur]
Komentar