Surabaya (beritajatim.com) – Mary Wollstonecraft Godwin nama lengkapnya ketika gadis, Marry Wollstonecraft Shelley nama lengkapnya setelah menikah. Ia lebih dikenal dengan nama Mary Shelley. Lahir 30 Agustus 1797, 224 tahun yang lalu di Somers Town, London. Ia lahir dari pasangan William Godwin dan Mary Wollstonecraft dua penulis asal Inggris.
Kehidupan Mary penuh kontroversi, bahkan sejak ia belum lahir. Ayahnya, William adalah seorang penulis yang produktif, politisi, filsuf, dan penganut teori anarkisme. Bahkan ia menjadi salah satu penulis yang sangat dikenal melalui bukunya; ‘An Equiry Concerning Political Justice’, karya modern pertama yang menguraikan anarkisme.
William kehilangan banyak teman dan relasi karena menikah dengan Mary Wollstonecraft, penulis sekaligus salah satu filsuf feminis pertama. Alih-alih melalui tulisan-tulisannya, Mary lebih dikenal karena hubungan-hubungannya yang dinilai tidak sesuai norma di masa itu.
Sebelum menikah dengan William, Mary pernah memiliki anak di luar nikah dengan Gilbert Imlay, pelancong dari Amerika ketika berada di Prancis untuk melihat secara langsung jalannya Revolusi di sana. William pun menikahi Mary 29 Maret 1797 setelah ia hamil dari hubungan mereka yang berlangsung sejak pertemuan kedua, setahun sebelumnya. Mary Wollstonecraft meninggal sepuluh hari setelah melahirkan Mary Godwin, anak keduanya dari dua lelaki berbeda.
Mary Godwin sejak kecil dirawat oleh ayahnya dan belajar di sekolah informal terutama untuk memhamai teori anarkisme ayahnya sendiri, William Godwin. Diusia empat tahun, ayahnya menikah lagi dengan Mary Jane Clairmont, tetangga mereka yang juga seorang feminis. Dan sejak itu, Mary Godwin tak pernah bisa akur dengan ibu tirinya.
Di usia 16 tahun, Mary Godwin mulai menjalin kasih dengan Percy Bysshe Shelley, pengikut aliran politik ayahnya. Hubungan ini pun menjadi kontroversi karena Percy sudah menikah. Hubungan itu semakin dekat ketika Mary, Percy dan saudara tiri Mary, Claire Clairmont melakukan perjalanan ke Prancis dan mengelilingi eropa.
Ketika mereka akhirnya kembali ke Inggris, Mary pun hamil anak dari Percy. Mereka pun dikucilkan oleh masyarakat dan harus terus menerus berhutang selama dua tahun berturut-turut. Ditambah lagi anak yang dikandung Mary meninggal setelah lahir secara prematur. Mary dan Percy kemudian menikah di akhir 1816 setelah istri sah Percy, Harriet meninggal bunuh diri.
Dua tahun kemudian, Mary dan suaminya pindah ke Itali. Di sana anak kedua dan ketiga Mary juga meninggal sebelum lahir. Baru di kehamilan keempatnya, Mary berhasil melahirkan satu-satunya anak yang diberi nama Percy Florence Shelley.
Mary Shelley mulai menulis di usia 18 tahun. Idenya lahir ketika ia bersama Percy, Claire, Lord Byron dan John William Polidori melakukan perjalanan ke Geneva, Swiss. Di sana, ia dan Lord Byron bertaruh siapa yang bisa menulis cerita horor terbaik. Di situlah Mary kemudian menemukan ide untuk menulis cerita Frankenstein, setelah membayangkan seorang ilmuan yang menciptakan mahluk hidup, kemudian merasa ngeri dengan apa yang ia ciptakan.
Edisi pertama ‘Frankenstein; or, The Modern Prometheus’ diterbitkan secara anonymous pada 1 Januari 1818 di London. Ketika itu Mary baru berusia 20 tahun. Baru di edisi keduanya yang terbit di Paris tahun 1821, nama Mary Shelley dicantumkan di bukunya tersebut.(tur/bjo)
Komentar