Ragam

Bukan Karena Setan, Ini Penjelasan Ilmiah Soal Kesurupan

charles-parker, pexels

Surabaya (beritajatim.com) – Fenomena kesurupan erat kaitannya dengan keberadaan makhluk astral atau hal mistis lainnya. Namun tahukah Anda ternyata fenomena kesurupan dapat dijelaskan secara ilmiah bahkan dibuktikan secara sains lho.

Melansir dari Ensiklopedia berbahasa Inggris, Rabu (6/10/2021) dalam dunia sains, kesurupan bisa disebut juga dengan Dissociative Trance Disorder (DTD). Sedangkan dalam dunia medis, fenomena ini masuk dalam kategori gangguan Trans Disosiasi atau Altered State of Consciousness (ASC) dan dapat dipastikan ini merupakan salah satu bentuk gejala penyakit manusia bukan karena makhluk halus.

Dalam dunia kedokteran mereka yang dikatakan kesurupan juga sering dikaitkan dengan halusinasi, yakni keadaan seseorang yang masih memiliki kesadaran penuh namun tuli dan buta terhadap dunia luar. Hal ini disebabkan oleh konsentrasi emosional yang intens dan berkelanjutan pada beberapa gambaran mental tertentu, yang akhirnya menyebabkan halusinasi.

Beberapa Spiritualis keberatan dengan istilah kesurupan yang sering diucapkan ketika tidak ada tanda-tanda kerasukan roh. Tulisan dan ucapan otomatis saat seseorang dikatakan kesurupan umumnya diproduksi dalam keadaan trance dan sering menampilkan pengetahuan yang biasanya tidak dimiliki media, atau pengetahuan yang dikatakan memberikan bukti telepati.

Mengutip British Journal of Psychiatry fenomena kesurupan masal juga bisa terjadi karena kelainan ini termasuk penyakit yang bisa menular meski pemicunya hanya satu orang saja, karena gejala ini termasuk penyakit psikogenik masal. Sedangkan Eastern Journal of Meddicine menyebutkan bahwa kasus kesurupan banyak terjadi di negara-negara bagian timur daripada barat. Contohnya seperti India yang sering terkena fenomena kesurupan, sama seperti di Indonesia.

Melansir dari salah satu sumber, Siswanto, dalam bukunya berjudul “Psikolog Kesehatan Mental Awas Kesurupan” mengatakan penyebab utama seseorang dikatakan kesurupan karena stres sosial dan mental yang ditekan ke alam bawah sadar manusia. Sehingga memengaruhi kondisi emosional seseorang.

Sebuah penelitian Ferracutti di tahun 1996 mengatakan bahwa seseorang yang sering mengalami kesurupan adalah mereka yang memiliki kepercayaan pada hal-hal mistis atau gaib. Ia juga menyebutkan bahwa kesurupan paling sering dialami oleh wanita. Hal ini karena kebanyakan dari mereka mudah dipengaruhi dan disugesti atau banyak juga yang sifatnya masih labil. [rsf/esd]

 

Apa Reaksi Anda?

Komentar