Surabaya (beritajatim.com) – Asal muasal berdirinya Kabupaten Jombang ternyata ada hubungannya dengan Mojokerto.
Jombang terbilang Kabupaten yang berusia muda, setelah memisahkan diri melalui pemekaran wilayah Kabupaten Mojokerto. Kala itu, Mojokerto berada di bawah pemerintahan Bupati Raden Adipati Ario Kromodjojo.
Kabupaten Jombang dipimpin pertama kali oleh Raden Adipati Ario Soerjo Adiningrat, yang menjabat dari tahun 1910 hingga tahun 1930. Ia merupakan putra dari Raden Adipati Aria Soeroadiningrat IV dengan salah satu selirnya.
Asal Muasal Nama Jombang
Asal muasal nama Jombang adalah lakuran kata berbahasa Jawa, yaitu ijo (hijau) dan abang (merah).
Sedangkan etimologi yang paling terkenal untuk bahasa tersebut adalah Ijo mewakili kaum santri (agamais), dan abang mewakili kaum abangan (nasionalis/kejawen).
Namun, ada satu versi lagi yang juga disebut sebagai asal-usul nama Jombang, yakni Legenda Kebo Kicak dan Surontanu.
Dikutip dari buku 78 Legenda Ternama Indonesia (2022) karangan Wahyu Setyorini, konon dahulu wilayah Jombang menjadi lokasi pertarungan antara Kebo Kicak dan Surontanu yang merupakan dua orang tersohor dan sakti di daerahnya.
Usai meredupnya kekuasaan Majapahit, kondisi di daerah tersebut menjadi tidak terkendali. Hingga muncullah Surontanu, seorang penjahat dengan kesaktian yang tak kalah hebat.
Pada suatu waktu muncul sebuah penyakit yang menimbulkan pagebluk karena sulit sekali untuk disembuhkan. Diduga penyakit tersebut sengaja disebarkan oleh banteng milik Surontanu yang disinyalir adalah siluman.
Penyakit ini menyebabkan banyak warga yang tewas dalam waktu singkat. Akhirnya, Kebo Kicak diutus untuk menangkap sumber penyakit tersebut. Nama Kebo sendiri disematkan karena memang ia dikutuk menjadi kerbau oleh orang tuanya karena sifatnya yang durhaka.
Pertarungan antara Kebo Kicak dan Surontanu berlangsung lama dan berpindah-pindah. Kesaktian Kebo Kicak dan Surontanu yang dahsyat memunculkan cahaya hijau (ijo) dan merah (abang).
Tata Pemerintahan Kabupaten Jombang yang Pertama
Melansir portal resmi pemerintah Kabupaten Jombang, kegiatan pertama pemerintahan daerah ini ternyata ada dua versi. Yakni, versi tahun 1910 ketika awal mula terpisah dari Kabupaten Mojokerto dan tahun 1880 dimana Trowulan pada saat itu sudah menjadi onderdistrict afdeeling Jombang, meskipun masih menjadi satu Kabupaten dengan Mojokerto.
Anggapan versi kedua tersebut berawal dari catatan yang pernah diungkapkan dalam majalah Intisari bulan Mei 1975 halaman 72. Tertulis laporan bahwa Bupati Mojokerto, Raden Adipati Ario Kromodjojo mengakui residen Jombang tanggal 25 Januari 1898 tentang keadaan Trowulan (salah satu onderdistrict afdeeling Jombang).
Saat itu sistem pemerintahan Jombang telah dikelola dengan baik, terbukti setelah ditempatkannya seorang Asisten Resident dari Pemerintahan Belanda yang memisahkan wilayah administratif Kabupaten Mojokerto dan Jombang. (kai/nap)
Komentar