Sebanyak 73 karya siswa ARVA School of Fashion dipertunjukkan adalah salah satu lembaga pendidikan non-formal di bidang fesyen tertua di Indonesia yang berdiri sejak 11 Desember 1989.
Fashion show bertemakan “Arva’s Annual Fashion Show 2023: Equanimity” ini memamerkan puluhan rancangan busana para lulusan sekolah model tersebut di salah satu mal di Kota Surabaya, Sabtu sore.
Total terdapat 57 peserta yang ambil bagian dalam acara tersebut, dengan jumlah 77 koleksi busana rancangan.
“57 siswa, untuk yang fesyen desainer per orang tiga karya dan pattern making and sewing (PMS) dengan satu karya per siswa,” kata Educator Arva School of Fashion Novita Wulandari.
Sementara itu, salah seorang lulusan Arva School of Fashion Dewi Putri menjelaskan pada acara ini membawa rancangan bertema “Lucid Dream” yang masuk ke dalam tema peragaan busana “Psychedelica”.
“Karena itu menurut saya konsep menarik sehingga saya tuangkan dalam rancangan baju saya. Ini ready to wear, semi formal,” ujarnya.
Rancangannya itu mengambil bentuk loose dress dengan bentuk potongan lurus dan ukuran yang longgar.
Busana itu memiliki dominasi warna oranye dan dipadukan dengan beberapa warna lainnya, seperti kuning, ungu, merah muda, dan merah bata.
“Bajunya seperti piyama, karena kalau mimpi kan pasti tidur dulu dan warnanya terinspirasi dari langit sore,” ujarnya.
Melalui karyanya itu, Dewi ingin menyampaikan bahwa setiap orang tidak perlu takut bermimpi, asalkan hal yang diimpikan bisa diperjuangkan untuk masa depan lebih baik lagi.
Selain itu ada beberapa koleksi yang disuguhkan oleh siswa dan siswa Arva School diantaranya Remembranza dimana tema costume yang terinspirasi dari perayaan terkenal di Mexico yaitu Dia De Los Muertos yang merupakan peringatan kematian untuk menuju kedamaian. Costume ini identik dengan La Calavela Catrina atau Tengkorak Elegan dan Bunga Marigold dengan warna mencolok dipercaya dapat membantu roh-roh dapat pulang ke rumah.
Lalu lavenda Terinspirasi dari warna-warna bunga lavender yang identik dengan warna ungu dan bentuk berlapis pada evening gown yang elegan, anggun dan cantik dengan detail lipit atau pleats yang flowy menjadi fokus pada koleksi ini.
Dilanjut dengan confetti yang merupakan lambang perayaan kebahagiaan, dengan perpaduan warna fondant pink yang feminin, polos dan romantis menjadikan koleksi evening gown ini cheerfull, desain ini memiliki ciri khas asymmetric layer.
Revive Layaknya era fin de siècle yang menghadirkan mode yang memikat, Revive mengusung mood yang sama dengan tampilan yang lebih modern. Dalam busana Ready to wear berkelanjutan, tekstil serat alami dan sentuhan bahan daur ulang dipadukan untuk menciptakan kembali gaya akhir abad ke-19 yang menawan.
Dan Psychedelica merupakan sebuah imajinasi dari pikiran yang belum terlukiskan, menggambarkan suasana hati dan ekspresi diri. Koleksi ready to wear ini berfokus pada permainan motif dan warna yang menggambarkan suasana hati atau pikiran.
Komentar