Pamekasan (beritajatim.com) – Salah satu komunitas pecinta lingkungan yang mengatasnamakan Sungai Watch Pamekasan (SWP) mendorong pemerintah kabupaten (Pemkab) Pamekasan, agar melakukan optimaliasi Program Kali Bersih alias Prokasih.
Hal tersebut disampaikan saat audiensi ke Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pamekasan, Jl Kabupaten 107, Selasa (12/10/2021). Mereka ditemui sejumlah perwakilan anggota dewan, serta perwakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait di lingkungan Pemkab setempat.
Bahkan dalam kesempatan tersebut, SWP juga menyampaikan dasar kabijakan tentang audiensi yang mereka lakukan. Beberapa di antaranya merupakan Amanat Kebijakan Nasional yang berkenaan dengan lingkungan hidup.
“Terdapat sebanyak 5 (lima) program lingkungan hidup dalam skala nasional yang menjadi kewajiban pemerintah daerah dengan melihatkan warga, program itu juga menjadi indikator peningkatan DID (Dana Intensif Daerah). Meliputi Adipura, Sekolah Adiwiyata, Program Kelurahan Bersih, Prokasih dan Pantai Lestari,” kata Ketua SWP, Moh Jatim.
Dalam kesempatan tersebut, SWP secara khusus mendorong pemerintah untuk mengeluarkan kebijakan pengelolaan kali, sungai dan sanitasi yang dinilai dapat menjadi bagian dari lokomotif kesejahteraan masyarakat. “Dengan ini kami mendorong pemerintah kabupaten agar menggalakkan prokasih,” ungkapnya.
“Prokasih ini merupakan salah satu program yang bertujuan meningkatkan kualitas air sungai, sehingga memenuhi fungsi dan peruntukannya khususnya. Apalagi hal ini juga menjadi amanat Undang-Undang Dasar 1945, GBHN, Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1982, serta regulasi lainnya,” imbuhnya.
Pihaknya menilai saat ini kelestarian perairan sungai justru terancam penurunan kualitas air, sementara kebutuhan air bersih untuk berbagai kebutuhan cenderung meningkat. “Hal itu tidak lepas dari peningkatan jumlah penduduk, sehingga harus benar-benar diberdayakan untuk kesejahteraan mereka,” jelasnya.
“Untuk tujuan Prokasih ini, di antaranya melestarikan hutan dan hulu sungai, tidak buang air kotor ke sungai, tidak membuang sampah ke sungai, serta tidak membuang limbah rumah tangga maupun industri ke sungai,” sambung Jatim.
Sementara SWP sendiri lebih memilih fokus pada upaya konservasi sumber air dengan menawarkan beragam program yang diusulkan, yakni melakukan gerakan kali bersih yang bekesinambungan dengan melihatkan warga.”Tentukan salah satu kali sebagai pilot project dalam upaya menggalang kampanye Prokasih, sehingga kedepan bisa dikembangkan pada kali lainnya,” bebernya.
“Dari program itu, meliputi peemasanhan penyaring sampah di empat titik aliran sungai, pengangkisan sampah secara berkala, kampanye poster dan sosialisasi dengan warga, mempercantik tepian kali sehingga bisa menjadi tempat hiburan keluarga, serta menanam benih ikan untuk meningkatkan kesadaran warga memelihara kali bersih dan menjadikan sungai sebagai bagian dari nilai ekonomis,” pungkasnya.
Sementara perwakilan DPRD Pamekasan sangat mengapresiasi usulan dari SWP yang diharapkan dapat disambut baik oleh pemkab setempat, khususnya dalam menjaga kelestarian lingkungan. Tentunya juga sebagai langkah anrisipasi peristiwa banjir di wilayah setempat. [pin/kun]
Komentar