Politik Pemerintahan

Sediakan Pemukiman Layak Huni, Bupati Mojokerto Buka Lokakarya Program KOTAKU

Mojokerto (beritajatim.com) – Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati secara resmi membuka Lokakarya Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) di Command Center Kabupaten Mojokerto. Acara yang digelar secara virtual ini bertujuan untuk menyediakan pemukiman yang layak huni bagi masyarakat.

Acara diikuti oleh Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Mojokerto, Koordinator Kota Cluster 3 Sidoarjo, Koordinator BKM Kecamatan. Turut hadir Sekdakab Mojokerto Teguh Gunarko, Plt Asisten Perekonomian dan Pembangunan yang juga selaku Ketua Pokja PKP Kabupaten Mojokerto.

Plt Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Dyan Anggrahini Sulistyowati menjelaskan, pemukiman kumuh bisa dikatakan perumahan yang tidak layak huni dan mengalami penurunan kualitas dalam penggunaannya. Program KOTAKU ini adalah salah satu program nasional yang sudah dilakukan di 34 provinsi di Indonesia.

“Program KOTAKU dilaksanakan selama 2 hari dari tanggal 27 Oktober sampai tanggal 28 Oktober 2021 dengan tujuan untuk menyediakan pemukiman yang layak huni bagi masyarakat,” ungkapnya, Rabu (27/10/2021).

Sementara itu, Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati menyampaikan, bahwa sesuai dengan visi lima tahun ke depan yang menjadi visi pembangunan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto adalah terwujudnya Kabupaten Mojokerto yang adil dan makmur melalui penguatan infrastruktur dan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).

“Maka pemerintah daerah mendukung penuh pelaksanaan program KOTAKU mencapai 100-0-100. Untuk menuju terwujudnya Kabupaten Mojokerto yang adil dan makmur dengan melalui penguatan infrastruktur dan peningkatan kualitas SDM, pemerintah daerah mendukung program KOTAKU untuk mencapai target 100-0-100” katanya.

Yakin pemenuhan 100 persen akses layak air minum, 0 yaitu pengurangan luasan lahan kumuh menjadi 0 Ha, dan pemenuhan 100 persen akses sanitasi layak dan penanggulangan kemiskinan di perkotaan. Masih kata Bupati, permasalahan kota dan tempat tinggal kumuh harus menjadi perhatian dan perlu adanya support.

“Terkait dengan permasalahan kota tempat tinggal kumuh harus menjadi perhatian kita semua dan harus disupport dengan angka kesehatan masyarakat yang juga tidak bisa lepas dari lingkungan yang sehat. Kita harus komitmen secara bertahap dari tahun ke tahun, untuk bagaimana upaya kita mengurangi lingkungan kumuh dan menjaga pemukiman jangan sampai luasan pemukiman kumuh ini bertambah,” tegasnya. [tin/kun]

Apa Reaksi Anda?

Komentar