Mojokerto (beritajatim.com) – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (Menparekraf RI), Sandiaga Salahuddin Uno mengapresiasi Wayang Jogja Night Carnival (WJNC) yang digelar Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta. Lakon ‘Semar Boyong’ dinilai sangat strategis yang memiliki artinya recovery atau pemulihan.
Menparekraf RI, Sandiaga Salahuddin Uno mengapresiasi WJNC yang terselenggara dengan lancar dengan protokol kesehatan ketat. “Saya mengapresiasi Pemerintah Kota Jogjakarta, hari ini Wayang Jogja Night Carnival 2021 yang merupakan bagian dari kharisma event nusantara,” ungkapnya, Kamis (8/10/2021).
WJNC merupakan kalender evant atau kegiatan terbaik yang dimiliki oleh pariwisata Indonesia. Masih kata Sandiaga Uno, WJNC tahun 2021 mengangkat lakon ‘Semar Boyong’ dinilai sangat strategis yang memiliki artinya recovery atau pemulihan. Kota Jogjakarta sudah melakukan inovasi, adaptasi dan kolaborasi.
“Kalau Kota Jogjakarta memiliki 3T (Tanggap Tanggon Tuwuh), Kemenparekraf punya 3G, G pertama yaitu Kudu Gercep (Gerak cepat) karena kita tidak punya waktu. G kedua yakni Geber, gerak bersama karena kita tidak bisa kerja sendiri-sendiri. Di sini kita kumpul bersama-sama dan G terakhir adalah Gas pol. Garap semua potensi untuk bertahan dan bangkit,” katanya.
WJNC merupakan acara tahunan yang berjalan 6 tahun. Acara ini merupakan puncak rangkaian acara dari HUT ke 265 Kota Jogjakarta. WJGC adalah karnaval jalanan (Art on the street) yang menggabungkan dengan tokoh dan lakon pewayangan. Penampilan ini melibatkan seni koreografi, busana, serta musik kontemporer.
Acara ini selalu sukses menjadi agenda tahunan yang ditunggu oleh masyarakat maupun wisatawan di Jogjakarta. Selain itu, secara resmi tahun ini WJNC sudah menjadi Calendar Of Event (COE) nasional. Konsep acara pada tahun ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.
Tahun sebelumnya peserta pawai yang bergerak, namun tahun 2021 ini justru penontonnya yang akan berpawai untuk menyaksikan WJNC 2021. Penonton akan berkeliling dari Panggung A sampai dengan Panggung B dengan menggunakan Kendaraan Hias. Memadukan konsep bauran antara luring dan daring (hybrid), dengan main venue digunakan sebagai Master Control.
Para penampil terdiri dari 14 Kemantren akan tampil di 4 area yaitu area Indraprasta (bercerita tentang para Kesatria-Romance), Pancawati (bercerita tentang kerajaan kera – Tragedi), Astina (bercerita tentang Kerajaan Jin – Komedi) dan Khayangan (bercerita tentang para dewa – Romance).

Pementasan WJNC kali ini mengambil lakon Semar Boyong. Lakon ini dipilih karena melanjutkan tema WJNC #5 yang bertemakan Babat Alas Mertani, dalam WJNC #6 kali ini akan mengambil tema recovery. Judul yang sesuai dengan lakon tersebut adalah Semar Boyong, yang juga merupakan cerita pewayangan carangan HB VII.
Lakon tersebut diambil sebagai bentuk upaya yang dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat Kota Jogyakarta untuk setahap demi setahap memperbaiki keadaan selama pandemi berlangsung sejak tahun 2020. Seperti dalam penyelenggaran WJNC #5 tahun, kali ini WJNC #6 tetap menerapkan protokol kesehatan. (tin/ted)
Komentar