Politik Pemerintahan

Tak Segera Dilelang

Proyek Pembangunan Pelabuhan Giliyang Terancam Mangkrak

Sumenep (beritajatim.com) – Pembangunan Pelabuhan Giliyang, Dungkek Sumenep terancam kembali mangkrak apabila tak kunjung dilakukan lelang pengerjaan kelanjutan pelabuhan tersebut.

“Sekarang sudah Oktober. Dua bulan lagi tutup tahun. Jadi potensi mangkrak lagi kalau sampai akhir bulan ini tidak dilelang,” kata Sekretaris Komisi III DPRD Sumenep M. Ramzi, Senin (11/10/2021).

Menurutnya, sisa pekerjaan yang belum selesai itu tidak sedikit. Apabila dihitung dari anggaran yang tersedia, diperkirakan mencapai Rp 3-4 miliar. “Jadi ya nggak mungkin nututi kalau dipaksakan dikerjakan tahun ini dengan sisa anggaran yang ada. Sementara sampai saat ini belum dilakukan lelang,” ujarnya.

Proyek tersebut dianggarkan sebesar Rp 15 miliar melalu bantuan keuangan (BK) provinsi Jawa Timur. Namun pada 2019, pelaksananya terpaksa diputuskontrak karena sebelum selesai, bangunan pelabuhan itu sudah ambruk. Karena itu, proyek tersebut masih menyisakan sejumlah pekerjaan yang belum selesai.

Pekerjaan yang belum selesai itu diperkirakan sekitar 30 persen. Beberapa pekerjaan yang belum selesai itu diantaranya penguatan stoper, pengecoran atas dermaga, dan finalisasi lainnya.

Versi Dinas Perhubungan Sumenep, lelang proyek tersebut tidak segera dilakukan, karena masih menunggu hasil audit BPK. Sisa pekerjaan terasebut harus dihitung terlebih dahulu oleh BPK, untuk mengetahui sisa anggaran dan capaian pekerjaan. Setelah audit, nantinya akan ada rekomendasi dari BPK. Rekomendasi itulah yang menjadi dasar untuk pengerjaan lanjutan proyek itu.

Pelabuhan Giliyang tersebut menjadi sarana mempermudah sandar kapal dari dan ke Pelabuhan Dungkek. Pulau Giliyang menjadi salah satu destinasi wisata yang menjadi unggulan, karena mempunyai kadar kemurnian oksigen terbaik kedua di dunia setelah Yordania. [tem/suf]

Apa Reaksi Anda?

Komentar