Gresik (beritajatim.com) – Hari pertama penyekatan di Jalan Pantura Duduksampeyan, Gresik kondisinya masih lengang. Arus lalu-lintas di kawasan tersebut relatif lancar dan didominasi kendaraan truk dan pekerja. Sementara aktifitas kendaraan pemudik belum terpantau.
Ada dua pos penyekatan yang disiapkan di daerah perbatasan Gresik-Lamongan. Pos tersebut ada di Duduksampeyan dan Panceng. “Kondisinya terbilang lengang dan lancar, sejauh ini belum ada temuan dari pengendara para pemudik,” ujar Kapolres Gresik AKBP Arief Fitrianto, Kamis (6/05/2021).
Dari pantauan sejauh ini, wilayah perbatasan masih didominasi oleh kendaraan logistik hingga bahan galian. Sisanya, kendaraan pribadi Surabaya Raya. Kendati demikian, aparat menemukan kendaraan travel ilegal yang nekad membawa penumpang dengan tujuan ke Madura. “Kendaraan travelnya dari Lamongan hendak menuju Madura terpaksa kami putar balik. Pasalnya, tidak melengkapi persyaratan,” kata Arief.
Ia menambahkan, ada juga beberapa kendaraan yang melintas dengan nopol non Surabaya Raya. Tapi, mereka bisa menunjukkan surat tugas, serta surat cek kesehatan Covid-19. “Karena persyaratannya lengkap mereka kami persilahkan melanjutkan perjalanan. Hal tersebut berlaku hingga masa larangan mudik selesai sampai 18 Mei 2021,” imbuhnya
Alumnus Akpol 2001 juga memprediksi puncak arus nekat mudik terjadi akhir pekan mendatang. Puncaknya akhir hari kerja hingga memasuki masa cuti bersama pada 12 Mei 2021. Apalagi, pada pekan depan juga terdapat dua hari keagamaan besar. Yakni, hari Kenaikan Isa Almasih yang jatuh pada Kamis (13/5), dilanjutkan dengan Idul Fitri 1442 H.
“Ini menjadi atensi kami juga keselamatan dan kesehatan anggota. Dari operasi Ketupat ini, dibentuk 12 shift jaga yang akan bertugas bergiliran di tiap-tiap posko,” paparnya.
Keberadaan Posko penyekatan Polres Gresik tersebut mendapat apresiasi dari Pusdokkes Mabes Polri Kombespol Fauzi. Pihaknya memeriksa langsung kesiapan sarana dan fasilitas yang ada. “Sudah sesuai dengan standard protokol kesehatan,” katanya.
Perwira dengan tiga melati itu berharap agar kesehatan para petugas menjadi prioritas. “Jika kedapatan pemudik yang menunjukkan gejala Covid-19 segera langsung ditangani oleh tim Satgas yang juga bersiaga di posko,” pungkasnya. [dny/kun]
Komentar