Politik Pemerintahan

Optimalkan Tenaga Psikologi dan TOT, Upaya Pemkot Mojokerto Tanggani Kenakalan Remaja

Mojokerto (beritajatim.com) – Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto akan mengoptimalkan tenaga psikolog dan melakukan TOT ( Training of Trainer) kepada Dasawisma, Kader PKK, serta Guru BK sebagai Pendamping PIK R dalam penanganan kenakalan remaja di Kota Mojokerto.

Hal tersebut disampaikan Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari saat menggelar rapat koordinasi (rakor) Program Penanggulangan Kenakalan Remaja, bersama DinkesPPKB, DinsosPPPA, Dinas P dan K, serta RSU Dr Wahidin Sudiro Husodo, di Sabha Pambojana Rumah Rakyat, Pemkot Mojokerto.

“Saya ingin tau sudah sejauh mana kegiatan program kegiatan yang di sengkuyung (di kerjakan bersama) oleh beberapa dinas tersebut dalam rangka menanggulangi, sekaligus mencegah maraknya kasus kenakalan remaja di Kota Mojokerto,” ujar Ning Ita (sapaan akrab, red).

Melihat fakta di lapangan banyak remaja yang mengalami persoalan komunikasi dengan orangtua, Wali Kota perempuan pertama di Kota Mojokerto ini merasa pemerintah harus hadir menjembatani hal tersebut agar tidak semakin banyak remaja yang terjerumus pada hal-hal negatif.

“Ketidakefektifan komunikasi dengan orangtua ini kalau kemudian tidak kita coba bantu menjembatani maka anak-anak ini bisa dengan mudah dipengaruhi dan akhirnya bisa mengarah pada hal-hal negatif yang tidak kita inginkan. Ini fenomena dilapangan yang harus kita tanggapi,” terangnya.

Menurutnya, dibutuhkan strategi yang tepat untuk menyelamatkan anak bangsa dari maraknya kenakalan remaja yang semakin masif. Karena mereka lah yang sejatinya akan melanjutkan keberlangsungan negeri ini sehingga jika tidak berupaya menyelamatkan maka dua puluh, tiga puluh tahun kedepan akan rusak.

“Tidak hanya pencegahan, penanggulan narkoba, namun pemerintah juga harus hadir memberikan benteng kepada remaja agar tidak terjerumus dalam kenakalan lain, seperti LGBT. Ini ada diantara kita, seolah-olah menjadi wajar dipertontonkan di sosial media, padahal ini dari sisi apapun dilarang. Anak -anak kita harus kita bentengi,” tegasnya.

Adapun beberapa yang menjadi catatan dalam rakor Penanggulangan Kenakalan Remaja tersebut, diantaranya mengoptimalkan tenaga psikolog yang dimiliki Pemkot Mojokerto. Akan dilakukan TOT ( Training of Trainer) terkait penanganan kenakalan remaja kepada Dasawisma, Kader PKK, serta Guru BK sebagai Pendamping PIK R. Serta mengoptimalkan kembali peran P2TP2A.

Hadir dalam rakor Penanggulangan Kenakalan Remaja, Kepala DinkesPPKB, dr. Triastutik,SpA. Kepala DinsosPPPA, Choirul Anwar. Direktur RSU Dr Wahidin Sudiro Husodo, dr. Sulaiman Rosyid, M.M.Kes serta Sekretaris Dinas P dan K, Febri Emayanti. [tin/kun]

Apa Reaksi Anda?

Komentar